Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1

ADVERTISEMENT
Rusia akan membantu pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir di Vietnam. Janji itu merupakan hasil lawatan Presiden Vladimir Putin ke Hanoi pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan perihal bantuan disampaikan kepada BUMN nuklir Rusia, Alexei Likhachev pada Senin (24/6). Dia menyebut tawaran itu sudah disampaikan kepada PM Vietnam Pham Minh Chinh disela lawatan Putin.
"Kami menawarkan kemungkinan opsi untuk kerja sama, lewat pembicaraan dengan PM Vietnam," ucap Likhachev seperti dikutip dari AFP.
"Rosatom menawarkan kemitraan internasional tak hanya pembangkit listrik tenaga nuklir berdaya tinggi, tetapi tenaga nuklir berdaya rendah, baik versi darat atau pun terapung," sambung dia.
Sampai sekarang Vietnam tak punya pembangkit listrik tenaga nuklir.
Mereka sempat berencana membangunnya tapi dibatalkan pada 2016. Pembatalan lantaran bencana Fukushima di Jepang dan masalah dana.
Likachev menambahkan, Rusia sebenarnya sudah menawarkan kerja sama pembangkit listrik tenaga nuklir sebelum pembatalan 2016. Rusia bahkan siap memberikan Vietnam reaktor canggih.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dalam lawatan ke Vietnam Putin meneken berbagai perjanjian termasuk energi. Lawatan Putin ke Vietnam disorot tajam Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir kemitraan Vietnam dengan AS, rival utama Rusia, makin erat. Bahkan level hubungan diplomatik kedua negara telah ditingkatkan.
"Tidak ada negara yang boleh memberikan Putin platform untuk mempromosikan agresi perangnya," kata Kedutaan Besar AS di Hanoi.