Rusia Tetapkan AS dan Ceko di Daftar Negara Tidak Bersahabat

15 Mei 2021 2:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kremlin, Moskow Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Kremlin, Moskow Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Rusia secara resmi menetapkan Amerika Serikat (AS) dan Republik Ceko dalam daftar negara yang tidak bersahabat.
ADVERTISEMENT
Rusia menerbitkan dekrit yang ditandatangani Perdana Menteri, Mikhail Mishustin, yang disertai daftar negara tidak bersahabat yang "telah melakukan tindakan tidak ramah" terhadap Rusia, warga negara Rusia, atau entitas Rusia.
Dikutip dari AFP pada Jumat (14/5) waktu setempat, keputusan tersebut membuat Kedutaan Ceko hanya diizinkan mempekerjakan tidak lebih dari 19 WN Rusia. Sedangkan Kedutaan AS di Moskow sama sekali tidak boleh mempekerjakan WN Rusia.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan meski dekrit sudah terbit, Rusia tetap siap untuk berdialog dengan kedua negara.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah Ceko menilai keputusan Rusia hanya akan meningkatkan ketegangan.
"Kami menyesal bahwa Rusia telah memulai jalan konfrontasi yang merugikannya sendiri," kata Kemlu Ceko dalam sebuah pernyataan.
ADVERTISEMENT
"Tindakan ini juga secara tidak langsung akan mempengaruhi potensi pengembangan hubungan antara warga, pariwisata, dan pengembangan hubungan bisnis," tambahnya.
Ilustrasi bendera Amerika Serikat Foto: Pixabay
Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan meningkat antara Rusia dan negara barat karena sejumlah masalah, seperti peningkatan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina dan campur tangan dalam pemilihan AS.
Hubungan Rusia-AS memburuk setelah Joe Biden meningkatkan tekanan kepada Kremlin sejak menjadi Presiden AS pada Januari.
Pada April, AS mengumumkan sanksi dan pengusiran 10 diplomat Rusia sebagai pembalasan atas apa yang disebut sebagai campur tangan Kremlin dalam pemilihan AS, serangan dunia maya besar-besaran, dan aksi permusuhan lainnya.
Sebagai tanggapan, Rusia mengusir 10 diplomat AS, melarang pejabat tinggi AS memasuki negara itu, dan melarang kedutaan besar AS mempekerjakan warga negara asing.
Presiden AS Joe Biden berpidato pada sesi gabungan Kongres di majelis DPR AS di Washington, AS, Rabu (28/4). Foto: Melina Mara/Pool via REUTERS
Kemudian ketika Biden menyamakan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan seorang "pembunuh," Rusia untuk sementara menarik duta besarnya dari AS dan mengatakan utusan AS juga harus pergi ke Washington untuk berkonsultasi.
ADVERTISEMENT
Kedutaan Besar AS di Moskow terpaksa menangguhkan sebagian besar layanan konsuler untuk warga negaranya dan berhenti mengeluarkan visa karena pengurangan drastis stafnya menyusul sanksi tit-for-tat.
Tetapi pada Jumat (14/5), Kedubes AS di Moskow mengatakan akan melanjutkan layanan konsuler bagi warganya hingga 16 Juli.
Suasana Malam Kota Tua Praha Foto: Pixabay
Ketegangan juga meningkat antara Rusia dan Republik Ceko setelah Praha menuduh intelijen militer Rusia berada di balik ledakan mematikan di gudang amunisi di Republik Ceko timur pada 2014.
Moskow mengatakan pada bulan lalu akan membatasi jumlah staf kedutaan Ceko dalam tindakan balas dendam, setelah negara UE mengumumkan akan mengusir puluhan diplomat Rusia.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: