Rusia Tunjuk Steven Seagal jadi Utusan untuk AS

5 Agustus 2018 10:51 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu Steven Seagal di Kremlin di Moskow pada 25 November 2016. (Foto: AFP/Alexey Druzhinin/SPUTNIK )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu Steven Seagal di Kremlin di Moskow pada 25 November 2016. (Foto: AFP/Alexey Druzhinin/SPUTNIK )
ADVERTISEMENT
Pemerintah Rusia menunjuk aktor laga lawas Steven Seagal sebagai utusan khusus untuk Amerika Serikat. Penunjukan ini menegaskan hubungan yang sangat dekat antara Seagal dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, penunjukan dilakukan pada Sabtu (4/8) oleh Kementerian Luar Negeri dalam pengumuman di situs mereka. Menurut Kemlu Rusia, Seagal tidak mendapatkan bayaran untuk perannya tersebut.
"Steven Seagal ditunjuk jadi perwakilan khusus Kemlu Rusia untuk Hubungan Kemanusiaan Rusia-Amerika," ujar Kemlu Rusia.
"Tugasnya adalah mempromosikan pengembangan hubungan Rusia-Amerika dalam lingkup kemanusiaan, termasuk interaksi di bidang budaya, seni, pertukaran pemuda dan masyarakat," lanjut Kemlu.
Nama Seagal sebagai aktor laga 1980-an memang telah meredup di berbagai negara, tapi tidak di Rusia. Bintang film "Under Siege" dan "Above the Law" ini masih sangat tenar di Eropa Timur.
Aktor AS Steven Seagal melambai ke publik saat ia tiba di malam tinju di Paris pada 14 Mei 2001.
 (Foto: AFP/Jacques Demarthon)
zoom-in-whitePerbesar
Aktor AS Steven Seagal melambai ke publik saat ia tiba di malam tinju di Paris pada 14 Mei 2001. (Foto: AFP/Jacques Demarthon)
Salah satu fans beratnya adalah Putin, presiden Rusia penggemar olah raga beladiri. Itulah sebabnya Seagal diberikan kewarganegaraan oleh Rusia dan Serbia pada 2016.
ADVERTISEMENT
Pada Piala Dunia lalu di Rusia, Seagal terlihat di bangku VIP. Dia bahkan diundang ketika Putin diambil sumpahnya untuk periode keempat kepemimpinannya pada Mei lalu.
Namun hubungan Rusia dan AS yang memanas belakangan ini membuat Seagal banyak dikritik. Usai pencaplokan Crimea oleh Rusia pada 2014, pria 66 tahun itu menyebut Putin "salah satu pemimpin terbaik dunia."
Akibat komentarnya tersebut, pemerintah Ukraina mengeluarkan larangan masuk bagi Seagal selama lima tahun ke negara itu dengan alasan dia "melakukan tindakan yang berbahaya bagi masyarakat."