Rusia-Ukraina Negosiasi untuk Pertama Kali Sejak Maret, Bahas Krisis Pangan

14 Juli 2022 5:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tank T-72 pimpinan unit Rusia, yang dilengkapi dengan sistem pembersihan ranjau berhenti di dekat Samashky, Chechnya, pada 13 Desember 1994. Foto: IVAN SHLAMOV / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Tank T-72 pimpinan unit Rusia, yang dilengkapi dengan sistem pembersihan ranjau berhenti di dekat Samashky, Chechnya, pada 13 Desember 1994. Foto: IVAN SHLAMOV / AFP
ADVERTISEMENT
Rusia dan Ukraina menjalin pembicaraan secara langsung untuk pertama kalinya sejak Maret. Pertemuan tersebut membicarakan permasalahan krisis pangan global yang mengakibatkan jutaan orang kelaparan.
ADVERTISEMENT
Pertemuan berisiko tinggi itu dilangsungkan di Istanbul, Turki, Rabu (13/7), dan melibatkan pejabat PBB.
Namun setelah lebih dari tiga jam berunding, kedua negara tersebut tidak mendapat kesepakatan. Pertemuan selanjutnya pun diagendakan kembali minggu depan.
Walau belum melahirkan kesepakatan, namun Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan pembicaraan itu telah memberikan secercah harapan untuk meringankan penderitaan manusia dan mengurangi kelaparan di seluruh dunia.
Sementara Menteri Pertahanan Turki, menyebut bahwa kesepakatan akhir dapat dilihat nantinya pada pembicaraan berikutnya.
"Pada pertemuan yang akan kami selenggarakan minggu depan, semua detail akan ditinjau sekali lagi dan pekerjaan yang telah kami lakukan akan ditandatangani," kata Hulusi Akar dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Kamis (14/7).
Hulusi mendorong agar pertemuan itu membuahkan hasil. Sebab, menurutnya, taruhannya adalah puluhan juta orang yang menghadapi ancaman kelaparan di Afrika dan negara-negara miskin lainnya karena pertempuran yang melanda salah satu daerah penghasil biji-bijian utama dunia, yakni Ukraina.
ADVERTISEMENT
Ukraina adalah pengekspor penting gandum dan biji-bijian seperti jeli dan jagung, dan telah memasok hampir setengah dari semua minyak bunga matahari yang diperdagangkan di pasar global. Tetapi pengiriman telah terganggu sejak Rusia menginvasi tetangganya pada Februari.
Pengiriman melintasi Laut Hitam telah diblokir baik oleh kapal perang Rusia dan ranjau yang telah diletakkan Kyiv untuk mencegah serangan.