Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (28/4) mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 72 jam pekan depan untuk merayakan Victory Day dalam Perang Dunia II. Namun, Ukraina mendesak gencatan senjata jangka panjang atau gencatan senjata segera.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, Selasa (29/4), Kremlin mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada 8 Mei hingga 10 Mei untuk merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman. Kremlin menyebut, gencatan senjata dilakukan atas dasar kemanusiaan.
Namun, Ukraina menolak gencatan senjata dan menyebut sebagai langkah basa basi.
"Jika Rusia menginginkan perdamaian, mereka harus segera menghentikan serangan," kata Menlu Ukraina Andrii Sybiha. Ia menekankan Kiev siap untuk gencatan senjata jangka panjang dan tuntas setidaknya selama 30 hari.
"Kenapa menunggu 8 Mei? Jika kita bisa menghentikan serangan sekarang dari tanggal berapa pun selama 30 hari -- sehingga itu nyata, bukan hanya untuk parade," katanya.
Meski demikian, Rusia tetap mendesak Ukraina untuk mengikuti gencatan senjata.
"Rusia yakin bahwa pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini. Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata dari pihak Ukraina, pasukan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efisien," kata Rusia.
ADVERTISEMENT
Putin sebelumnya mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam untuk Paskah. Saat itu, Ukraina siap mengikuti rencana gencatan senjata apa pun.
Namun, serangan Rusia terus berlangsung. Rusia juga menuduh Ukraina gagal menghentikan serangan.
Rusia dan Ukraina juga sebelumnya berjanji tidak akan menyerang infrastruktur energi selama 30 hari. Namun, mereka menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran, sehingga gencatan senjata itu gagal.
Hingga saat ini, Putin menolak menerima gencatan senjata tanpa syarat sepenuhnya dan mengaitkannya dengan penghentian pasokan senjata dari Barat ke Ukraina dan upaya mobilisasi Ukraina.
Rusia memastikan bahwa pihaknya siap untuk pembicaraan perdamaian tanpa prasyarat yang bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab krisis Ukraina dan kerja sama konstruktif dengan mitra internasional.
ADVERTISEMENT