Rusia Umumkan Gencatan Senjata 72 Jam, Ukraina Menolak

29 April 2025 10:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah petugas mencari korban di bangunan yang hancur akibat serangan Rusia ke Ukraina di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/4/2025). Foto: Valentyn Ogirenko/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah petugas mencari korban di bangunan yang hancur akibat serangan Rusia ke Ukraina di Kyiv, Ukraina, Kamis (24/4/2025). Foto: Valentyn Ogirenko/Reuters
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (28/4) mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 72 jam pekan depan untuk merayakan Victory Day dalam Perang Dunia II. Namun, Ukraina mendesak gencatan senjata jangka panjang atau gencatan senjata segera.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, Selasa (29/4), Kremlin mengatakan gencatan senjata akan dimulai pada 8 Mei hingga 10 Mei untuk merayakan kemenangan Uni Soviet atas Nazi Jerman. Kremlin menyebut, gencatan senjata dilakukan atas dasar kemanusiaan.
Namun, Ukraina menolak gencatan senjata dan menyebut sebagai langkah basa basi.
"Jika Rusia menginginkan perdamaian, mereka harus segera menghentikan serangan," kata Menlu Ukraina Andrii Sybiha. Ia menekankan Kiev siap untuk gencatan senjata jangka panjang dan tuntas setidaknya selama 30 hari.
Dukun menampilkan poster Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat melakukan ritual di puncak bukit di atas Lima, Peru, Rabu (28/12/2022). Foto: Cris Bouroncle/AFP
"Kenapa menunggu 8 Mei? Jika kita bisa menghentikan serangan sekarang dari tanggal berapa pun selama 30 hari -- sehingga itu nyata, bukan hanya untuk parade," katanya.
Meski demikian, Rusia tetap mendesak Ukraina untuk mengikuti gencatan senjata.
"Rusia yakin bahwa pihak Ukraina harus mengikuti contoh ini. Jika terjadi pelanggaran gencatan senjata dari pihak Ukraina, pasukan bersenjata Rusia akan memberikan respons yang memadai dan efisien," kata Rusia.
ADVERTISEMENT
Putin sebelumnya mengumumkan gencatan senjata sepihak selama 30 jam untuk Paskah. Saat itu, Ukraina siap mengikuti rencana gencatan senjata apa pun.
Sejumlah petugas mengevakuasi warga yang tertimbun bangunan hancur akibat serangan pesawat tak berawak Rusia saat konflik Rusia dan Ukraina di Zaporizhzhia, Ukraina, Jumat (21/3/2025). Foto: Stringer/Reuters
Namun, serangan Rusia terus berlangsung. Rusia juga menuduh Ukraina gagal menghentikan serangan.
Rusia dan Ukraina juga sebelumnya berjanji tidak akan menyerang infrastruktur energi selama 30 hari. Namun, mereka menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran, sehingga gencatan senjata itu gagal.
Hingga saat ini, Putin menolak menerima gencatan senjata tanpa syarat sepenuhnya dan mengaitkannya dengan penghentian pasokan senjata dari Barat ke Ukraina dan upaya mobilisasi Ukraina.
Rusia memastikan bahwa pihaknya siap untuk pembicaraan perdamaian tanpa prasyarat yang bertujuan untuk menghilangkan akar penyebab krisis Ukraina dan kerja sama konstruktif dengan mitra internasional.
ADVERTISEMENT