Rusun Berisi Imigran Myanmar hingga Somalia Dirusak: Kaca-kaca Dipecahkan

11 Desember 2023 14:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kerusakan Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kerusakan Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejumlah pengungsi internasional yang menempati Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo, merusak kantor manajemen Apartemen Sederhana (Aparna) pada Jumat (8/12).
ADVERTISEMENT
Hal itu lantaran mereka kecewa karena listrik rusun tersebut padam imbas kebakaran gudang logistik di sekitar bangunan itu.
Kasubsi Ketertiban Rumah Detensi Imigrasi Surabaya, Wahyu Tri Wibowo, mengatakan sejumlah fasilitas yang dirusak di antaranya kaca, pot bunga hingga jendela.
Wibowo menjelaskan, rusun tersebut dihuni oleh 297 pengungsi, berikut daftarnya:
"Mereka menempati (dari) 2014. Yang Myanmar itu Rohingya," kata Wibowo kepada kumparan, Senin (11/12).
Wibowo memastikan bahwa pengerusakan fasilitas kantor rusun yang dilakukan oleh pengungsi tersebut bukan dari Rohingya.
"Terkait pelaku (pengerusakan) yang jelas bukan Rohingya. Teman-teman dapet laporan kalau yang melakukan pengerusakan itu dari kelompok lain," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Namun, pihaknya belum bisa memastikan siapa saja pelaku yang melakukan pengerusakan kantor tersebut.
"Setahuku belum ada laporan masuk ke sini. Mungkin diselesaikan dengan ganti rugi sendiri atau bagaimana. Tapi yang jelas bukan Rohingya. Rohingya itu cuma 6 orang kok di situ dan yang rusak ada sekitar 30-an kok," terangnya.
Sementara itu, Kanwil Kemenkumham Jatim tengah menyelidiki kasus pengerusakan kantor rusun yang dilakukan oleh para pengungsi.
Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim, Herdaus, mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan kepolisian untuk mendalami pelaku dan motif pengerusakan.
"Kami sedang komunikasi dan berkolaborasi dengan pihak kepolisian untuk mendalami kasus pengerusakan sarana dan prasarana di tempat penampungan pengungsi Puspa Agro yang diduga dilakukan oleh pengungsi," ujar Herdaus.
ADVERTISEMENT

Bermula pada Dini Hari

Herdaus menceritakan, peristiwa ini bermula saat ada pemadaman listrik dari PLN pada Jumat (8/12) sejak pukul 01.30 WIB dini hari.
Pemadaman listrik itu karena adanya kebakaran gudang logistik di sebelah kiri Pasar Puspa Agro, Sidoarjo. Sehingga, rusun tersebut juga terdampak pemadaman listrik.
"Pada Jumat siang, para pengungsi melakukan protes kepada pengelola Aparna Puspa Agro karena dengan adanya listrik padam dianggap mengganggu aktivitas para pengungsi yang ditampung di Aparna Puspa Agro, sehingga pihak pengelola mengupayakan recovery dengan cepat dan tepat yaitu dengan menyewa genset," terangnya.
Sore harinya, genset yang disewa itu tiba di lokasi dan petugas rusun langsung melakukan pemasangan dan penginstalasian untuk menghidupkan kebutuhan listrik penampungan.
ADVERTISEMENT
"Sekitar satu jam setelah genset aktif, ternyata kami menerima informasi dari PLN bahwa aliran listrik telah menyala dan bisa digunakan, sehingga pemasangan dan penginstalasian genset dihentikan dan proses penyambungan kembali menggunakan aliran listrik PLN," jelasnya.
Namun, sekitar pukul 19.15 WIB, terdapat sekitar 30 pengungsi tiba-tiba melakukan pengerusakan sarana dan prasarana di kantor rusun Puspa Agro itu.
"Informasi yang kami terima, ada sekitar 30 orang refugees melakukan perusakan dengan melempari kaca penampungan Aparna Puspa Agro," ucap Herdaus.
Peristiwa pengerusakan itu berlangsung sekitar 15 menit. Para pengungsi yang melakukan perusakan itu berhenti usai listrik menyala dengan normal.
"Para pengungsi yang melakukan perusakan lari bersembunyi," tuturnya.
Herdaus menyayangkan atas tindakan para pengungsi yang melakukan perusakan tersebut.
ADVERTISEMENT
Herdaus mengatakan, pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan para stakeholder, termasuk dengan International Organization for Migration (IOM) untuk mengevaluasi kejadian tersebut.
"Kalau melihat kronologinya, hal ini dapat dikategorikan sebagai sikap/perilaku pengungsi yang tidak sepantasnya, akan ada evaluasi dan pembinaan sebagai bentuk pertanggungjawaban," ujarnya.

Foto-Foto

Kerusakan Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Dok. Istimewa
Kerusakan Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Dok. Istimewa
Kerusakan Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Dok. Istimewa
Kerusakan Rusun Puspa Agro di Desa Jemundo, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Foto: Dok. Istimewa