Saat Air PDAM di Bekasi Mati, Sekalinya Nyala itu Hitam dan Bau Comberan

19 September 2023 11:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Munarwi beserta anaknya. Dok: Hedi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Munarwi beserta anaknya. Dok: Hedi/kumparan
ADVERTISEMENT
Munarwi (44 tahun), ibu tiga anak, kelimpungan pada Sabtu pagi (16/9). Air bersih dari Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot yang dia gunakan untuk keperluan memasak dan menyeduh kopi tiba-tiba hitam pekat, berbau comberan dan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
Tidak lama kemudian, air mati. Dan Munarwi tak mendapatkan pemberitahuan apa-apa dari pihak PDAM.
"Ya bingung, lah," kata Munarwi menceritakan momen itu kepada kumparan, Selasa (19/9).
Aliran PDAM ke rumah Munarwi yang berada di Jalan Perjuangan Dalam, RT 03/RW 11, Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, mati sejak jam 6 pagi hingga sekitar jam 8 malam.
Lokasi rumah Munarwi cuma berjarak sekitar 300 meter dari kantor PDAM Tirta Patriot.
Di 12 jam lebih itu, Munarwi yang kesehariannya jadi pedagang minuman es, harus minta air ke tetangga yang di rumahnya menggunakan air bor atau pompa.
"Alhamdulillah pada pake Sanyo (pompa air bor), saya minta ama dia," jelasnya.
Air pekat dan berbau comberan baru dialami Munarwi setelah hampir 18 tahun berlangganan PDAM Tirta Patriot. Dia sudah pindah ke Marga Mulya sejak anak pertamanya lahir (sekarang sudah 18 tahun), sejak itu juga Munarwi berlangganan PDAM.
ADVERTISEMENT
"Baru setahun terakhir ini, dah. Sering begini. Kalau dulu mah enggak, paling bau-bau kaporit doang," timpalnya.
Air di rumah Munarwi, Selasa (19/9). Foto: Hedi/kumparan
Munarwi sendiri mengaku tidak tahu penyebab air harapan satu-satunya itu jadi tercemar. Dia tak pernah diberi tahu oleh pihak PDAM mengenai penyebabnya.
"Makanya kita kesalnya di situ, enggak ada pemberitahuan [akan mati] juga. Pengin saya, sih, bilang gitu ya," kata Munarwi.
"Bau, deh, bau lumpur, kek bau lumpur, kek bau comberan, bau obat. Bau comberan, bau obat, campur aduk, deh," tambah Munarwi.
Per hari ini, air yang mengalir ke Munarwi sudah jernih kembali dan baginya sudah layak untuk digunakan.
"Air PAM (PDAM) semua saya, untuk masak, kayak misalnya nyeduh-nyeduh kopi, nyeduh mi, pake air PAM," katanya.
ADVERTISEMENT