Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.106.1
Saat Angka Jumlah Kecelakaan di Mudik 2025 antara Polri dan Kemenhub Berbeda
23 April 2025 12:52 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Komisi V DPR RI menggelar rapat kerja evaluasi pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran 2025 bersama Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Perhubungan,hingga pihak Kepolisian, Rabu (23/4).
ADVERTISEMENT
Dari paparan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025 terdapat 548 korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
Angka ini memang menurun 55,95 persen jika dibandingkan dengan data korban jiwa tahun lalu yakni 1.244 korban meninggal.
Ketua Komisi V Lasarus pun mengapresiasi upaya pemerintah untuk menekan angka korban jiwa, namun tetap menyayangkan karena jumlah korban masih ratusan.
“Menurut saya walaupun kita apresiasi kinerja keras pemerintah namun 300 lebih orang yang meninggal ini bukan angka yang kecil Pak ini jumlah yang sangat sangat besar, karena ini korban jiwa,” kata Lasarus.
Lasarus kemudian juga meminta penjelasan dari Kabagops Korlantas Polri, Kombes Pol. Aries Syahbudin terkait jumlah korban ini.
ADVERTISEMENT
Namun saat Korlantas Polri memaparkan data korban jiwa, terdapat perbedaan data.
“Korban meninggal dunia 368, turun 53 persen dibanding data tahun lalu yakni 787 korban,” kata Aries.
“Kenapa lantas tidak mengambil di data yang sama harusnya data yang disampaikan ke publik itu sama, enggak boleh beda, itu pendapat kami karena itu satu sumber, leading sector nya kan Menteri Perhubungan,” kata Lasarus.
Dudy pun menjelaskan bahwa data yang dipaparkan bersumber dari Korlantas Polri, hanya saja waktu pengambilan data berbeda.
Kemenhub mengambil data selama periode 21 Maret hingga 11 April 2025 dengan acuan penerapan kebijakan Work From Anywhere.
“Sebagaimana prediksi kami bahwa tanggal 21 sudah terjadi pergerakan itu sebabnya kami karena sudah terjadi pergerakan kami mulai mengambil berpandangan bahwa tanggal 21 itu adalah telah dimulai terjadinya pergerakan masyarakat,” jelas Dudy.
Sementara Kakorlantas memaparkan data selama periode Operasi Ketupat berlangsung, yakni 26 Maret hingga 8 April 2025.
ADVERTISEMENT
Lasarus pun meminta agar data yang digunakan merujuk pada paparan Kementerian Perhubungan.
“Kita sepakat mengacu kepada data kementerian perhubungan ya Pak ini harus clear dulu Pak,” kata Lasarus.
Adapun berdasarkan data Kemenhub, total kasus kecelakaan turun sebesar 34,31 persen, dari 7.064 kasus pada 2024 menjadi 4.640 kasus pada 2025.
Penurunan tajam juga terlihat pada jumlah korban meninggal dunia yang turun hingga 55,95 persen, dari 1.244 orang menjadi 548 orang. Sementara itu, korban luka berat menurun sebesar 7,64 persen, dari 968 orang menjadi 894 orang. Korban luka ringan tercatat mengalami penurunan sebesar 28,90 persen, dari 9.011 orang pada 2024 menjadi 6.407 orang pada 2025.
Kerugian material akibat kecelakaan juga menunjukkan penurunan sebesar 28,96 persen, dari Rp15,5 miliar lebih pada 2024 menjadi sekitar Rp11 miliar pada 2025.
ADVERTISEMENT