Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8

ADVERTISEMENT
Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar, pada Jumat (28/3). Dilansir AFP, gempa itu menyebabkan lebih dari 1.600 orang tewas, dan lainnya luka-luka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gempa ini juga menyebabkan pemimpin junta militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing meminta bantuan internasional untuk memulihkan negerinya. Hal yang sangat jarang ia lakukan, sejak negerinya dilanda perang saudara.
Berikut adalah beberapa negara yang telah mengirim bantuan untuk Myanmar:
China
China mengirim 82 petugas penyelamat yang datang dari Yunnan, ke Yangon pada Sabtu (29/3). Selain para petugas ini, pemerintah China juga memberi Myanmar bantuan senilai 100 juta yuan, atau setara U$D 13,8 juta dolar.
Bantuan ini akan datang pada Senin mendatang.
Hong Kong
Hong Kong mengirimkan 51 personel ke Myanmar, bersama dengan para anjing pelacak dan 9 ton perlengkapan termasuk pendeteksi nyawa.
India
Menteri Luar Negeri India, Subrahmanyam Jaishankar mengirim bantuan lewat pesawat C-130 Hercules, yang membawa peralatan higienis, selimut, paket makanan hingga kebutuhan penting lainnya.
ADVERTISEMENT
"Tim SAR dan medis juga beserta dengan pesawat ini," kata Jaishankar.
Setidaknya, akan ada 4 pesawat yang dikirim beserta personel dan perlengkapan, termasuk RS lapangan, dan dua kapal angkatan laut India.
PBB
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Untuk Bantuan Humanitarian (OHCA) menggalang bantuannya untuk para korban gempa di Myanmar. WHO, misalnya, mereka menggalang pusat logistik di Dubai dan mempersiapkan beberapa paket bantuan.
Mereka juga berkoordinasi dengan markas mereka di Jenewa, agar bantuan ini tepat sasaran.
"Ini adalah peristiwa besar, yang jelas-jelas amat mengancam nyawa dan kesehatan," kata Jubir WHO, Margaret Harris.
Sementara OHCA sendiri mengirim bantuan berupa paket medis untuk mengatasi kelangkaan di Myanmar.
"Ada kelangkaan soal ketersediaan peralatan medis, termasuk alat trauma, kantung darah, anestesi, peralatan pembantu, obat-obat penting, dan tenda untuk para petugas medis," kata OHCA.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat
Presiden Trump sudah berkomunikasi dengan junta militer, bahwa mereka bakal membantu negara itu. Ia menyebut, bahwa apa yang terjadi di Myanmar adalah sesuatu yang ngeri.
"Itu begitu buruk, kita akan membantu mereka, kita sudah bicara dengan pemerintah Myanmar," kata Trump di gedung Oval.
Uni Eropa
Uni Eropa memberi bantuan senilai 2,5 juta euro dalam bentuk bantuan darurat dan akan meninjau lapangan, untuk melihat dan memutuskan bantuan apa yang paling tepat dikirim ke Myanmar.
Irlandia
Irlandia mengumumkan mereka akan mengirim bantuan sebesar 6 juta euro, yang setengahnya akan diberikan ke Palang Merah Internasional dan setengahnya lagi ke agensi PBB yang berkaitan dengan kebencanaan.
Malaysia
Malaysia telah mengirim 49 petugas penyelamat, untuk mendukung operasi pencarian dan penyelamatan di sana.
Filipina
ADVERTISEMENT
114 personel yang terdiri dari tim medis, pemadam kebakaran, dan sejumlah personel angkatan bersenjata dikirim ke Myanmar untuk membantu pemulihan. Diperkirakan, mereka akan tiba di Myanmar Selasa pekan depan.
Korea Selatan
Korea Selatan telah mengirimkan bantuan senilai U$D 2 juta dolar yang akan diarahkan untuk operasi penyelamatan dan evakuasi korban gempa bumi.
Selandia Baru
Selandia Baru akan mengirimkan NZ$ 2 juta dolar , atau setara dengan U$D 1,1 juta dolar kepada Palang Merah Internasional. Nantinya, dana ini akan dialokasikan Palang Merah dalam proses penyelamatan dan pemulihan di Myanmar.