Saat Bos Rental Lapor Polsek Cinangka, Polisi Bilang 'Paling Pistol Bohongan'

6 Januari 2025 14:13 WIB
ยท
waktu baca 5 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rizki Agam saat ditemui di RSUD Balaraja, Kamis (2/1/2024). Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Rizki Agam saat ditemui di RSUD Balaraja, Kamis (2/1/2024). Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Ilyas Abdul Rahman (48 tahun), pengusaha rental mobil, tewas usai ditembak oleh orang yang dicurigai membawa kabur mobil, di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak B, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
Belakangan diketahui penembaknya adalah Anggota TNI AL yang menemani rekannya yang "membeli" mobil tersebut. Mobil ternyata telah dijual komplotan pencuri mobil.
Sebelum penembakan itu, Ilyas dan anak-anaknya, yang mengejar mobil tersebut, meminta pertolongan ke Polsek Cinangka karena mengetahui "orang yang membawa kabur mobil memiliki pistol".
Momen soal pelaporan itu diceritakan kembali oleh Rizki Agam Saputra (24), anak Ilyas, saat ditemui wartawan di Markas Koarmada, Jakarta Pusat, Senin (6/1). Di markas ini, polisi dan TNI menggelar konpers terkait kasus tersebut.
Rizki Agam Saputra (kiri) dan Agam Muhammad Nazrudin (kanan) saat dijumpai wartawan usia konferensi pers di Koarmada RI, Jakpus, Senin (6/1/2024). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Rizki mengungkapkan bahwa polisi di Polsek Cinangka menyebut "paling juga itu cuma pistol bohongan".
"Ada pertanyaan dari anggota piket, ciri-cirinya seperti apa pistol itu? Saya kan awam dalam masalah pistol-pistol ya, saya bilang itu kayak warna hitam, kayak airsoft gun, terus (polisi itu bilang) 'Ya sudah kamu susul saja ke sana'," ujar Rizki.
ADVERTISEMENT
Begini penjelasan lengkap Rizki soal respons polisi atas pistol:
ADVERTISEMENT

Respons Kapolda Banten

Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan. Foto: instagram@polsek_cinangka_polres_cilegon
Bagaimana respons Kapolda Banten, Irjen Suyudi Ario Seto, atas kasus ini?
"Seharusnya dia (Polsek Cinangka) sebagai seorang anggota Polri melakukan pendampingan tapi tidak dilakukan sehingga dalam pemeriksaan pendidikan di Propam ini adalah dugaan pelanggaran dan tentunya akan kita tindak tegas anggota ini baik secara etika yang sanksinya dapat kita demosi bahkan yang terberat adalah bisa di-PTDH begitu juga Kapolsek," kata Suyudi saat jumpa pers di Markas Koarmada, Senin (6/1).
Suyudi mengatakan sebagai Kapolsek Asep tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik terhadap anggotanya.
Sebelumnya, Asep sudah membantah pihaknya menolak permintaan untuk mendampingi korban mengambil mobil tersebut.
"Tidak pernah ada penolakan, yang ada itu menanyakan dokumen kepemilikan mobil, ya kan, karena mereka bilang itu dari leasing," kata AKP Asep Iwan dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (2/1).
ADVERTISEMENT
"Semalam (datang ke Polsek Cinangka) sekitar jam 1 malam. Kita tidak mau gegabah, kalau leasing itu harus ada putusan pengadilan, minimal ada dokumen kepemilikan, tapi (korban) tidak bisa menunjukkan dokumen kepemilikan. Di Polsek Cinangka dibantu oleh anggota untuk buat laporan dulu supaya ada dasar hukum, karena penindakan ini kan ada upaya paksa," kata Asep.
Asep melanjutkan, "Datangnya itu karena bilangnya mobil leasing, kalau mobil leasing kan itu kita enggak mau gegabah ya kan, ya khawatir nanti dibilang kita mem-backing 'debt collector'. Jadi bukan ditolak, kita tidak mau menyalahi aturan," ujar Asep.

3 Anggota TNI AL Tersangka

Konferensi pers kasus penembakan bos rental di rest area tol Tangerang-Merak di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). Foto: Thomas Bosco/kumparan
TNI AL telah menetapkan status tersangka terhadap 3 anggotanya yang terlibat kasus ini, yaitu Sertu AA, Sertu RA, dan KLK BA.
ADVERTISEMENT
Danpuspomal, Laksda Samista, mengatakan ketiganya langsung dibawa ke Puspomal untuk diperiksa sejak Sabtu (4/1).
"Dan sesuai dengan surat penahanan dari ankum (atasan yang berhak menghukum) sudah kami terima. Terhitung karena hari Sabtu yang lalu itu anggota itu sudah kita amankan," ujar Samista dalam konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakpus, Senin (6/1).