Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat Dubes Kamala Enggan Bicara Masa Depan AS-RI Era Trump
20 November 2024 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Amerika Serikat telah memilih presiden baru. Hasil Pemilu 5 November lalu membawa Donald Trump kembali ke Gedung Putih. Rencananya Trump akan dilantik Januari 2025.
ADVERTISEMENT
Dalam proses transisi ini, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Kamala Shirin Lakhdhir, memilih untuk tidak memberikan komentar mengenai masa depan kepemimpinan Trump saat ditanya soal visi dan tantangan hubungan AS dengan Indonesia kelak.
Kamala menekankan saat ini dirinya masih mewakili pemerintahan Presiden Joe Biden.
“Saya harus mengatakan bahwa kami memiliki Presiden terpilih Trump, dan pada 20 Januari nanti, ia akan resmi dilantik sebagai presiden baru kami. Karena itu, saya berhati-hati untuk tidak memberikan komentar terkait masa depan kepresidenannya, karena saat ini saya masih mewakili Presiden Biden,” ujar Kamala dalam konferensi pers di Kedutaan Besar AS, Rabu (20/11).
Meski begitu, ia menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan AS telah lama berdiri di atas kepentingan-kepentingan fundamental yang akan terus bertahan, terlepas dari pergantian kepemimpinan di kedua negara.
ADVERTISEMENT
Fokus pada Kepentingan Bersama
Menyambung jawabannya, Dubes yang telah 33 tahun bekerja sebagai diplomat itu menyoroti sejumlah bidang kerja sama yang menjadi prioritas kedua negara.
“Kepentingan-kepentingan utama antara Indonesia dan Amerika Serikat sangat jelas dan sudah berlangsung lama, seperti pembangunan dan kemakmuran ekonomi, peningkatan perdagangan dan investasi, serta kesehatan masyarakat,” jelasnya.
Pandemi COVID-19 menjadi contoh yang disebutnya sebagai pelajaran penting di mana krisis kesehatan adalah tantangan bersama yang tidak dapat dihadapi secara terpisah.
Selain itu, ia juga menyinggung pentingnya keterlibatan masyarakat, terutama generasi muda Indonesia yang belajar di AS, penelitian ilmiah, hingga kerja sama di bidang energi terbarukan dan keamanan energi.
“Tidak ada negara yang berdiri sendiri. Ini sesuatu yang sangat difokuskan oleh Presiden Prabowo. Jadi, bisa terus dilanjutkan,” imbuhnya.
Menurut Kamala, hubungan bilateral AS-Indonesia didasari nilai-nilai kokoh dan minat bersama yang akan terus berkembang di masa depan.
ADVERTISEMENT
“Bagaimana kami bekerja sama sudah sangat jelas, dan saya yakin ini akan tetap berlanjut, siapa pun pemimpin di kedua negara kami,” jelasnya.
Sikap diplomatis Kamala menunjukkan komitmen AS untuk menjaga kesinambungan hubungan strategis dengan Indonesia, meskipun sedang menghadapi transisi kepemimpinan di kedua belah pihak.
“Ini adalah kepentingan mendasar antara kedua negara dan rakyat kita. Dan ini akan menopang kita dalam transisi politik di Indonesia dan di Amerika Serikat,” pungkasnya.