Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Saat Hantaman Badai Ian Buat Karibia dan Negara Bagian di AS Luluh Lantak
3 Oktober 2022 12:25 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ian mengikuti tren badai dalam beberapa tahun terakhir seiring dunia bergulat dengan dampak perubahan iklim. Ian berubah dari badai yang relatif lemah menjadi badai yang kuat, mengantarkan angin kencang dan hujan lebat yang menggenangi pedalaman.
Hingga kini, petugas masih berjuang mencari korban yang selamat di AS. Saat air banjir surut dan tim pencarian bergerak ke daerah-daerah yang terputus aksesnya, jumlah korban diprediksi akan melonjak.
Rumah, restoran, dan pertokoan luluh lantak selepas badai menghantam. Proses pemulihan bencana diperkirakan akan menelan biaya sampai puluhan miliar dolar. Para penduduk pun mengaku kebingungan setelah rumah mereka tenggelam dalam air banjir.
"Saya tidak punya rencana," ungkap John Lynch dari Matlacha, Florida, dikutip dari AFP, Senin (3/10).
ADVERTISEMENT
"Kami sudah tinggal di sini selama 25 tahun. Ini memilukan karena di sinilah kami berencana untuk hidup selama sisa hidup kami," lanjut dia.
Pergerakan Badai Ian
Siklon tropis itu awalnya bergerak menuju Laut Karibia. Ian membawa angin kencang dan hujan lebat bagi Kepulauan ABC, Trinidad dan Tobago, Venezuela, dan Kolombia pada 21-22 September. Siklon itu menguat menjadi badai tropis Ian saat mendekati Kepulauan Cayman.
Ian berubah lagi menjadi badai Kategori 3 saat mendarat di Kuba dengan kecepatan angin 205 kilometer per jam pada 27 September. Badai tersebut segera memutus listrik di Provinsi Pinar del RÃo.
Ian kemudian memuncak menjadi badai Kategori 4 saat berkembang menuju barat daya Florida pada 28 September. Ian menyentuh kecepatan angin 240 kilometer per jam saat mendarat di Pulau Cayo Costa, Florida. Badai itu melakukan pendaratan kedua dengan kecepatan angin 235 kilometer per jam di Kota Punta Gorda.
Interaksi dengan tanah dan gesekan angin tinggi menurunkan intensitas Ian menjadi badai tropis saat bergerak ke lepas pantai timur Florida. Ian berpindah ke sebelum mendarat dengan kecepatan angin 140 kilometer per jam di Negara Bagian Carolina Selatan, AS.
ADVERTISEMENT
Ian turut menghantam Negara Bagian Carolina Utara, AS. Badai tersebut akhirnya melemah menjadi siklon di pesisir Carolina Selatan dan mereda di Negara Bagian Virginia, AS, pada 1 Oktober.
Ian telah menyebabkan kerusakan hebat di sejumlah titik di Florida. Sebagian besar kerusakan diakibatkan oleh banjir bandang. Kota-kota yang menanggung dampak terbesar terletak di Fort Myers dan Napoli. Jutaan orang kehilangan jaringan listrik usai badai menerjang.
Petugas masih berusaha menyelamatkan warga di Kabupaten Lee pada Sabtu (1/10). Puing-puing, kendaraan yang terbengkalai, dan pohon-pohon tumbang tampak menyelimuti wilayah tersebut.
"Tidak ada yang memberi tahu kami apa yang harus dilakukan, tidak ada yang memberi tahu kami ke mana harus pergi," tutur seorang warga setempat, Chip Farrar.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan orang tidak punya tempat untuk mengungsi," sambung dia.
Dampak Badai Ian
Kepulauan Cayman mendapati dampak minimal dari Ian. Kerusakan kecil pada infrastruktur dan pemadaman listrik dilaporkan dari wilayah tersebut. Sementara itu, Kuba menyaksikan kerusakan hebat di seluruh Provinsi Pinar del Rio dan Provinsi Mayabeque.
Ian juga memutus listrik bagi 850.000 orang di Pinar del Rio. Akibat runtuhnya jaringan listrik, Ian kemudian memutus akses listrik bagi 11 juta orang di seluruh Kuba pada 28 September. Dua orang juga dilaporkan tewas akibat badai di negara tersebut.
Ketika badai itu mendekati Florida, tornado awalnya menggasak 15 pesawat dan sejumlah hanggar di Bandara North Perry. Tornado lain turut menjungkirbalikkan mobil, memecahkan kaca, dan menumbangkan pohon pada 27 September.
Sejak mendarat sebagai badai Kategori 4, Ian memutus listrik bagi hampir 2,5 juta orang di Florida. Sebab, banjir melanda komunitas pesisir, termasuk Fort Myers, Cape Coral, Naples, dan Pulau Sanibel. Sekitar 996.000 bangunan belum mendapati listrik pada Sabtu (1/10).
ADVERTISEMENT
AS akhirnya membatalkan 2.000 penerbangan akibat Ian. Badai itu turut memutus listrik bagi 210.000 rumah ketika mendarat di Carolina Selatan dan 76.000 rumah ketika bergeser ke Carolina Utara.
Dilansir Al Jazeera, setidaknya 85 nyawa direnggut oleh Ian. Florida menyumbang semua kecuali empat korban jiwa. Mereka berasal dari delapan kabupaten berbeda di Florida. Fort Myers mencatat angka kematian tertinggi dengan 42 orang tewas akibat Ian.
Empat kematian lainnya terjadi di Carolina Utara. Sementara itu, Carolina Selatan tidak mendapati korban jiwa akibat Ian. Hingga Jumat (30/9), sekitar 10.000 orang masih dilaporkan hilang di Florida. Tetapi, mayoritasnya kemungkinan berhasil mengungsi.
Rekaman dari lokasi memperlihatkan air banjir menggenangi rumah-rumah di tepi pantai, menenggelamkan jalanan, dan menyapu kendaraan. Angin mencabut pohon-pohon, menghancurkan atap rumah, hingga meniup daun-daun pohon palem dengan kencang.
ADVERTISEMENT
"Semuanya benar-benar hilang," ujar manajer kota di Pulau Sanibel, Dana Souza, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Sistem listrik kami rusak parah, sistem saluran pembuangan kami rusak parah dan pasokan air publik kami sedang dalam penilaian," lanjut dia.
Penyebab Badai
Ian adalah salah satu badai terkuat yang pernah singgah di AS. Analisis menunjukkan, perubahan iklim telah meningkatkan curah hujan ekstrem badai tersebut hingga lebih dari sepuluh persen.
"Perubahan iklim tidak menyebabkan badai, tetapi menyebabkannya menjadi lebih basah," terang ilmuwan dari Lawrence Berkeley National Laboratory, Michael Wehner.
Perubahan iklim dari emisi gas rumah kaca yang memanaskan planet telah menghangatkan permukaan laut dan meningkatkan kelembapan di atmosfer, sehingga memicu badai semacam Ian.
Para ilmuwan meyakini, jumlah badai tropis atau siklon tidak akan meningkat. Namun, pemanasan global akan menyebabkan siklon yang lebih kuat dalam intensitas angin dan hujan.
ADVERTISEMENT
"Perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia mempengaruhi badai dalam banyak hal termasuk menyebabkannya meningkat lebih cepat, menjadi lebih kuat secara keseluruhan, dan membuang lebih banyak hujan," cuit ilmuwan iklim, Katharine Hayhoe.