Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Saat Hatta Rajasa hingga Budi Karya Kenang Pemberian Tanda Jasa Kaisar Jepang
6 November 2024 19:11 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Kekaisaran Jepang memberikan Bintang Tanda Jasa The Order of the Rising Sun, Gold, and Silver Star kepada 3 tokoh Indonesia. Mereka adalah Dipo Alam, Hatta Rajasa, dan Budi Karya Sumadi.
ADVERTISEMENT
Ketiganya pun terlihat tampil mengalungkan tanda jasa itu dalam konferensi pers yang diselenggarakan oleh KBRI Tokyo, Rabu (6/11). Dalam kesempatan itu ketiganya membagikan pengalaman mereka sehingga mendapatkan tanda jasa tersebut.
Dipo menjadi sosok yang pertama kali memberikan sambutannya. Dia awalnya mengaku bangga dan juga terkejut saat CV-nya dicek secara detail oleh Kedutaan Besar Indonesia di Jepang.
"Kemudian dicek sama kedutaan Jepang, CV saya semuanya dicek, sampe detail, rupanya saya baru tahu saya akan mendapatkan bintang jasa ini," ujarnya dalam konferensi pers.
Jepang sendiri memberikan tanda jasa ini atas kontribusi saat menjabat Mensesneg era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dia kemudian mengenang pengalamannya saat Presiden SBY menyumbangkan dana bantuan atas peristiwa Tsunami di Sendai, Jepang.
ADVERTISEMENT
"Pak SBY menyumbang USD 2 juta. Mayor of Sendai menginginkan supaya library, diberi namanya Library Yudhoyono, bukan keinginan pak Yudhoyono, tapi mereka yang minta supaya namanya boleh menggunakan Library Yudhoyono," ujar Dipo.
Dilanjutkan oleh Hatta Rajasa. Dia mendapatkan tanda jasa ini karena upayanya memperkuat hubungan ekonomi Jepang-Indonesia saat menjabat sebagai Menko Perekonomian pada tahun 2009-2014.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang, kerajaan Jepang, baik kepada perdana menterinya dan juga kepada kaisar yang telah memberikan Order of the Rising Sun Gold and Silver Star kepada kami bertiga," ujarnya.
Dia mendedikasikan tanda jasa ini sebagai bentuk kepercayaan dan persembahan bagi bangsa serta negara Indonesia. Terutama kepada para pejabat negara yang memajukan hubungan kerja sama Indonesia-Jepang.
ADVERTISEMENT
Hatta memamerkan buah jasanya yang memperkuat kerja sama Indonesia dengan Jepang.
"Tahun 2013 agreement tersebut pada waktu itu saya menko Perekonomian merasa perlu ada satu review terhadap agreement itu untuk lebih mengigit lagi agar kontribusi keberadaan landasan kerja sama tersebut meng-accelerate kontribusi pembangunan, baik pada investasi maupun industrialisasi dan juga hubungan people to people konteks," terang Hatta.
Dia menjelaskan hasil dari review itu meningkatkan akselerasi kerja sama investasi Jepang di Indonesia, salah satunya di bidang otomotif.
"Oleh sebab itu menurut saya kita berharap Jepang tetap melihat Indonesia sebagai tujuan investasi dan tujuan pengembangan industri di tanah air," sambungnya.
Hatta dengan bangga mengatakan bahwa MRT adalah salah satu hasil dari kerja sama itu yang lahir berkat dari rencana induk Metropolitan Priority Area (MPA).
ADVERTISEMENT
Usai keduanya, Budi Karya Sumadi pun menyampaikan apresiasinya atas tanda jasa yang diterimanya. Dia mendedikasikannya bagi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Di era ini, Budi mengaku apa yang didapatkannya adalah sebagai bentuk kerja keras berbagai pihak. Terutama atas keberhasilan dari terwujudnya proyek MRT di Jakarta.
Dia berharap ke depannya projek lain Jepang akan dapat diwujudkan juga dengan baik di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya melihat bahwa projek-projek ini saya yakini dengan leadership Pak Prabowo dan Pak Gibran dan saya juga melihat bahwa Menhub yang baru dan Wamen yang baru begitu bersemangat untuk memulai kepemimpinannya, saya yakin ini berjalan dengan baik," tutur Budi.
Kekaisaran Jepang sendiri menganugerahkan tanda jasa ini pada Minggu (3/11). Sementara itu, untuk diketahui, tanda jasa ini diberikan Kekaisaran Jepang terhadap orang-orang yang memiliki kontribusi istimewa bagi Jepang. Baik itu bagi orang-orang berkewarganegaraan Jepang sendiri atau pun warga asing.
ADVERTISEMENT
Live Update
Donald Trump berhasil melampaui ambang batas 270 suara elektoral untuk mendapat kursi presiden. Kemenangan Trump ditentukan lewat kemenangan di Wisconsin dan Pennsylvania. Jumlah suara elektoral Trump 277. Pesaingnya Kamala Harris mendapat 226.
Updated 6 November 2024, 20:43 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini