Saat Jokowi Merasa Sejajar dengan Obama, Ban Ki-moon, dan Gorbachev

12 September 2018 13:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo Barack Obama, Ban Ki-moon dan Mikhail Gorbachev (Foto: Twitter/@setkabgoid, AFP/Jewel Samad, AFP/Etienne Laurent/ POOL, AFP/ Vasily Maximov)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo Barack Obama, Ban Ki-moon dan Mikhail Gorbachev (Foto: Twitter/@setkabgoid, AFP/Jewel Samad, AFP/Etienne Laurent/ POOL, AFP/ Vasily Maximov)
ADVERTISEMENT
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menutup lawatannya di Korea Selatan dengan memberikan kuliah umum di depan mahasiswa Hankuk University of Foreign Studies (HUFS) di Seoul, Selasa (11/9). Ternyata, jauh sebelum Jokowi, beberapa tokoh dunia juga pernah berpidato di hadapan mahasiswa HUFS.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan pandangannya mengenai proses perdamaian di Semenanjung Korea, hingga arti kejujuran, keberanian, kerja keras dari para pemimpin dunia yang juga pernah menyampaikan kuliah umum di universitas tersebut. Di sesi terakhir, Jokowi mendapat jaket perguruan tinggi itu yang bertuliskan UHFS.
Berikut tiga tokoh dunia yang disebut Jokowi dalam Twitternya.
Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon
Mantan Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki-moon juga pernah melawat ke Hankuk University pada November 2017. Ban berpidato mengenai 'Kepemimpinan PBB dan Gobal untuk Abad ke-21'.
Salam perpisahan Ban Ki-moon sebagai Sekjen PBB (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
zoom-in-whitePerbesar
Salam perpisahan Ban Ki-moon sebagai Sekjen PBB (Foto: Reuters/Lucas Jackson)
Kala itu, di hadapan sekitar 300 mahasiswa dan para ahli dari HUFS, Ban bercerita tentang pengalamannya menjadi pemimpin PBB. Ia menjelaskan bagaimana perilaku pemimpin yang baik. Selain itu, Ban juga mengapresiasi soal stabilitas Semenanjung Korea.
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama
Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga pernah menjadi pembicara di hadapan mahasiswa HUFS pada Maret 2012. Kala itu, Obama menyinggung soal bagaimana kuatnya hubungan antara kedua negara. Obama juga memuji soal keberhasilan HUFS.
"Saya melihat kekuatan aliansi kami dalam diri Anda semua. Selama beberapa dekade, sekolah ini telah menghasilkan pemimpin," ujar Obama dalam pidatonya dikutip dari obamawhitehouse, Rabu (12/9).
Barack Obama pidato di Hankuk University of Foreign Studies di Seoul, (26/32012). (Foto: AFP/Jewel Samad)
zoom-in-whitePerbesar
Barack Obama pidato di Hankuk University of Foreign Studies di Seoul, (26/32012). (Foto: AFP/Jewel Samad)
Kala itu adalah kunjungan Obama untuk ketiga kalinya di masa ia menjabat sebagai presiden ke-44 negeri Paman Sam.
Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev
Di dalam twit dari akun Twitter Jokowi @Jokowi, disebutkan bahwa Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev juga pernah mengunjungi HUFS. Namun berdasarkan penulusuran, peristiwa tersebut tak tercatat dengan baik. Meski begitu, nama Gorbachev disebut-sebut sebagai orang yang berpengaruh dalam bidang pendidikan antara Uni Soviet dan Korsel.
ADVERTISEMENT
Hubungan Rusia dan Korsel dimulai sejak akhir kejayaan Uni Soviet, yakni pada era 1980-an ketika Uni Soviet dipimpin Mikhail Gorbhacev. Kala itu, salah satu dampak dari hubungan Uni Soviet dan Korsel adalah mudahnya akses bagi warga Korsel untuk bersekolah di Uni Soviet, mapun sebaliknya.
Mikhail Gorbachev. (Foto: AFP/ Vasily Maximov)
zoom-in-whitePerbesar
Mikhail Gorbachev. (Foto: AFP/ Vasily Maximov)