Saat Jokowi Syuting Seharian untuk Aksi Moge di Pembukaan Asian Games

19 Agustus 2018 14:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi pada acara opening ceremony Asian Games 2018. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi pada acara opening ceremony Asian Games 2018. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Aksi Presiden Joko Widodo yang mengendarai sepeda motor gede (Moge) saat menuju Stadion Gelora Bung Karno (GBK) menuai banyak pujian. Tak sedikit yang meyakini bahwa sosok berpakaian formal, lengkap dengan jas hitam, dasi merah dan helm hitam itu benar-benar Jokowi.
ADVERTISEMENT
Padahal, Jokowi melalui akun Instagramnya mengakui secara tersirat bahwa sosok yang melakukan aksi berbahaya itu bukanlah dirinya. Sosok tersebut adalah seorang stuntman (pemeran pengganti) yang hingga kini belum diketahui identitasnya. Tak pelak, ada sebagian pihak yang kemudian menyindir aksi Jokowi itu dengan menyebutnya telah membohongi publik.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengatakan, pihaknya memang sengaja merancang video Jokowi yang melakoni adegan berbahaya. Aksi Jokowi mengendarai moge yang seolah terbang, berkendara dengan kecepatan tinggi, tak lain hanyalah sebatas unjuk kreativitas dan hiburan semata.
"Itu kayak bikin film pendek, harus menghibur, seorang Jackie Chan harus pakai stuntman, apalagi Presiden yang bukan pemotor beneran (profesional). Meski suka naik motor, tapi terlalu berisiko," ujar Triawan saat dihubungi kumparan, Minggu (19/8).
ADVERTISEMENT
Triawan menjelaskan, Jokowi ikut langsung salam proses syuting video pendek tersebut. Proses syuting makan waktu sehari. Dalam pembuatan video itu, kata dia, Jokowi sangat kooperatif mengikuti arahan yang diberikan.
Menurutnya, Jokowi memang sangat terbuka dengan ide yang disodorkan Wishnutama, Direktur Kreatif Pembukaan Asian Games yang sekaligus merupakan CEO Net TV. Dalam satu hari itu, Jokowi pun beradu akting dengan melibatkan paspampres istana.
"Waktu melakukan syuting, itu sudah sangat mepet. Tapi presiden sangat kooperatif bahwa ini adalah dunia kreativitas, ada proses-proses yang harus dilakukan agar opening bergaung, menghibur dan memperlihatkan kemampuan subsektor di sektor ekonomi kreatif," tambah dia.
Jokowi pada acara opening ceremony Asian Games 2018. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi pada acara opening ceremony Asian Games 2018. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
Triawan juga memastikan bahwa seluruh produksi video tersebut tak melibatkan konsultan sama sekali. Dia menegaskan bahwa yang terlibat dalam video itu adalah murni karya anak bangsa.
ADVERTISEMENT
Sementara itu,proses keseluruhan syuting untuk memproduksi film pendek tersebut makan waktu sepekan. Syuting selama sepekan ini melibatkan paspampres serta pemeran pengganti lainnya. Untuk Jokowi hanya makan waktu sehari.
Triawan menjelaskan proses syuting benar-benar dilakukan di lokasi sebenarnya. "Jadi kalau di jalan tol itu benar-benar di jalan tol. Itulah yang agak sulit. Kita juga kerja sama dengan Paspampres, dan ternyata berhasil," kata Triawan.
Selain itu, untuk memastikan skenario berjalan lancar, pihak menyelenggara meminta agar saat pembukaan, tak ada satu pun orang yang mengetahui kehadiran Jokowi. Sebab, ini akan merusak skenario yang sudah dibangun.
"Saya minta sekali ke Danpaspamrpes. Ini mutlak enggak boleh kelihatan presiden dateng. Efek surprise-nya nanti berbeda," jelasnya.
ADVERTISEMENT