Saat “Kartini-Kartini” Berkumpul di Bundaran HI: Sampaikan Pesan untuk Perempuan

20 April 2025 9:40 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perempuan yang mengenakan kebaya memperingati Hari Kartini saat car free day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perempuan yang mengenakan kebaya memperingati Hari Kartini saat car free day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan perempuan mengenakan kebaya warna-warni berbagai motif terlihat berkumpul di Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Minggu (20/4). Meski sinar Matahari cukup terik, para perempuan itu tetap semangat membawa berbagai poster bertema emansipasi dan perempuan untuk memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April, besok.
ADVERTISEMENT
“Kartini-Kartini” muda berdiri tegak di jantung kota, merayakan masa lalu dan menyuarakan masa depan. Mereka berjalan beriringan, terlihat juga beberapa yang berfoto di Bundaran HI dengan latar Tugu Selamat Datang.
Tak hanya perempuan, sejumlah laki-laki juga terlihat mengenakan pakaian adat seperti kain Bali hingga busana Jawa.
Perempuan yang mengenakan kebaya memperingati Hari Kartini saat car free day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Salah satu peserta, Alifah Ramadhani (17), pelajar asal Kemayoran, Jakarta Pusat, tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Ia mengaku baru pertama kali ikut.
“Kebetulan saya dapet informasi ini dari media sosial, TikTok lebih tepatnya. Ini pertama kali sih, first time banget,” kata Alifah saat ditemui di sekitar Bundaran HI.
Alifah mengaku ia bersama temannya bersiap sejak pagi-pagi buta.
“Tadi sih kita kepagian, harusnya kita siap-siap jam 5, tapi karena terlalu excited kita bangun jam 4 pagi. Kan karena harus persiapan dandannya juga, kayak gitu,” ujarnya sambil terkekeh.
ADVERTISEMENT
Meski baru pertama kali, Alifah punya alasan kuat ikut serta. Selain ingin menambah pengalaman, ia juga berharap bisa memperluas jaringan pertemanan.
“Saya mau nambah pengalaman ya, pasti kan seru nih acara ini. Terus yang kedua saya juga pengin nambah teman, nambah wawasan gitu,” tambahnya.
Perempuan yang mengenakan kebaya swafoto saat memperingati Hari Kartini di car free day (CFD) Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Nadia Alena (17) dari Kwitang juga bersiap sejak subuh. Ia datang bersama Alifah yang kenal dari kegiatan Paskibraka.
"Tadi awal-awal banyak ketemu kakak-kakak cowok pada pakai baju adat juga. Pakai kain adat Bali, terus ada yang pakai adat Jawa juga. Kalau info dari sosmednya, kurang lebih 2.000 orang yang ikut,” ujar Nadia.
Ia juga menitipkan pesan khusus untuk para perempuan di Indonesia.
“Mungkin sedikit pesan untuk perempuan di luar sana, pertama mau ucapin selamat Hari Kartini dan teruslah menjadi wanita yang berani bermimpi. Sebenarnya Hari Kartini bukan hanya untuk peringatan aja ya, tapi untuk mengenang juga. Nah dengan adanya Hari Kartini ini semoga bisa terus membangun semangat wanita di luar sana dan bisa jadi perayaan untuk mewujudkan apresiasi wanita,” katanya penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Tak hanya remaja, peserta dewasa juga terlihat di antara kerumunan. Wida (24), misalnya, ikut karena ajakan temannya dari komunitas yang ingin merayakan Hari Kartini bersama.
“Sebenarnya dari temanku aku tahunya, ada komunitas yang rayain Hari Kartini, terus yaudah ikut aja. Sekalian cari tambah relasi juga sih,” ujar Wida.
Ia mengenakan kebaya yang sebelumnya pernah ia pakai di acara lain.
“Jadi dari H-1 kita tahu acaranya, untung ada kebaya bekas acara, jadi pakai ini,” ungkapnya.
Pesan dari Wida sederhana namun bermakna: “Buat perempuan Indonesia harus saling support, jadi women support women.”
Perempuan yang mengenakan kebaya memperingati Hari Kartini saat car free day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Perempuan yang mengenakan kebaya menata rambutnya saat memperingati Hari Kartini di car free day (CFD) Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Fira (25), yang juga ikut mengenakan kebaya, mengaku acara ini menjadi agenda tahunan pribadi setelah pengalaman tahun lalu yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
“Mau ikut ngeramein acara Kartinian karena tahun kemarin itu seru banget acaranya, jadi pengin ikut lagi tahun ini,” ujarnya.
Meski datang sendirian, ia tak merasa sendiri. Fira bergabung dalam komunitas “Sobat Healing”, tempat orang-orang bertemu meski belum saling kenal sebelumnya.
“Ya termasuk komunitas sih, Sobat Healing. Jadi acara seru-seruan tapi enggak punya teman, jadi ketemu di komunitas yang sama,” ucapnya.
Perempuan yang mengenakan kebaya memperingati Hari Kartini saat car free day (CFD) di Kawasan Bundaran HI, Jakarta, pada Minggu (20/4/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Pesan yang ia titipkan mengarah pada kemandirian perempuan. “Kita harus berani, mandiri, punya pegangan sendiri, dan jangan menggantungkan harapan kita ke orang lain. Jadi kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri.”
ADVERTISEMENT
Hal sama diungkapkan oleh Devivin (29), keikutsertaannya adalah bentuk nostalgia sekaligus perayaan yang menyenangkan.
“Sebenarnya diajak teman sih, wah seru banget nih, sekalian sudah lama enggak memperingati Kartinian juga. Seru-seruan juga pakai kebaya,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menekankan pentingnya keberanian bagi perempuan masa kini.
“Menurutku sosok perempuan harus berani. Berani bertindak, berani ambil keputusan juga. Terus jangan takut lah, kalau misalnya selama kita benar kita harus maju aja.”
Acara hari itu tak hanya menjadi ajang long march di CFD, tapi juga semacam reuni kenangan masa sekolah saat Hari Kartini dirayakan dengan memakai pakaian adat.
Dari pantauan di lapangan, yang menonjol bukan hanya keindahan busana atau banyaknya peserta, tapi pesan-pesan yang mereka bawa: tentang keberanian, mimpi, dan kemandirian.