Saat Kopral Bagyo Beraksi di Lombok

6 September 2018 16:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kopral Bagyo unjuk gigi. (Foto: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Kopral Bagyo unjuk gigi. (Foto: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Seorang kopral peraih rekor MURI push up sebanyak 21 jam 40 menit bernama Partika Subagyo Lelono atau yang akrab di panggil Kopral Subagyo, ikut menjadi relawan bagi warga korban Gempa Lombok pada Kamis (6/9).
ADVERTISEMENT
Hal ini merupakan inisiatif dari Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai upaya menyemangati dan memotivasi warga Lombok yang terkena dampak gempa.
Kopral Subagyo mengaku, ketika ia ditawari menjadi relawan PMI, ia tidak bisa menolak ajakan itu.
“Ditawarkan untuk ikut ke Lombok, saya tanpa berfikir lagi langsung bilang, SIAP! Saya ikhlas berangkat ke Lombok,” ungkap Subagyo mengutip situs PMI (6/9).
Kopral yang meraih penghargaan dalam rekor push up terbanyak sebanyak 9.260 push up pada 2006 itu, mengaku membantu sesama adalah komitmennya dalam hidup. "Sebagai makhluk sosial sudah sepatutnya saling menolong jika ada saudara kita yang kesulitan. Minimal bisa bantu melalui doa. Namun jika memungkinkan memberikan bantuan dalam bentuk lain, maka bantulah semampunya," ujar Subagyo.
ADVERTISEMENT
Menurut kepala markas PMI Kota Surakarta, Tri Wuryanto, warga setempat masih trauma dengan pasca gempa bumi lalu. Oleh karena itu, dukungan psikologis lewat sosok yang memiliki semangat kemanusiaan tinggi seperti Kopral Subagyo sangat diperlukan.
“Selain bantuan fisik, dukungan psikologis pasca bencana sangat diperlukan untuk mengurangi tingkat trauma terhadap masyarakat yang terdampak. Kopral Bagyo adalah sosok yang memiliki semangat kemanusiaan yang tinggi. Itulah mengapa beliau tepat ditugaskan untuk bantu masyarakat,” terang Tri Wuryanto.
Adapun kegiatan Kopral Subagyo selama berada di Lombok adalah menghibur anak-anak, menemani mereka bermain, dan berolahraga bersama.
“Saya enggak ingin hanya berbelas kasihan. Anak-anak ini butuh perhatian kita. Butuh pemulihan mental. Maka itulah kita ada. Memberikan semangat untuk anak-anak,” Jelas pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, 14 Desember 1963.
ADVERTISEMENT
“Apapun itu yang dilakukan, yang penting kuncinya adalah IKHLAS. Biar semuanya dicatat dan menjadi amalan kebaikan kita di dunia,” tutup Kopral Subagyo.