Saat Lampu Sorot Lumpuhkan Pengamatan Bintang di Bosscha

25 Juli 2024 10:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lampu sorot di sekitar kawasan Lembang, Jawa Barat, mengganggu aktivitas penelitian di Observatorium Bosscha. Foto: Dok: Bosscha
zoom-in-whitePerbesar
Lampu sorot di sekitar kawasan Lembang, Jawa Barat, mengganggu aktivitas penelitian di Observatorium Bosscha. Foto: Dok: Bosscha
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Para peneliti bintang di Observatorium Bosscha merasa gusar. Sebab, keberadaan lampu sorot yang belakangan menyapu langit malam di sekitar kawasan Lembang, Bandung, Jawa Barat, telah mengganggu aktivitas penelitian mereka.
ADVERTISEMENT
Humas Observatorium Bosscha, Yatni, mengatakan, gangguan visual itu berimbas pada kualitas data yang mereka kumpulkan. Malahan ia menyebut, informasi dari pengamatan jadi tak dapat digunakan.
“Jadi langit mestinya gelap, [agar] bintangnya kelihatan. Tetapi karena ada cahaya yang intensitasnya tinggi tadi membuat bintangnya jadi tidak kelihatan, langit latar belakangnya menjadi terang,” ujar Yatni kepada kumparan, Rabu (24/7/2024).
Lampu sorot di sekitar kawasan Lembang, Jawa Barat, mengganggu aktivitas penelitian di Observatorium Bosscha. Foto: Dok: Bosscha
Pihak Observatorium Bosscha, katanya, masih belum tahu pasti dari mana lampu sorot itu berasal.
“Nah, itu kami masih enggak tahu, karena sebetulnya jaraknya cukup jauh dengan observatorium. Apalagi malam hari, kita sulit sekali mengenali itu persisnya datang dari gedung apa,” katanya.
Lampu sorot di sekitar kawasan Lembang, Jawa Barat, mengganggu aktivitas penelitian di Observatorium Bosscha. Foto: Dok: Bosscha
Untuk menelusuri asal polusi cahaya itu, pihaknya juga sudah mencoba berkomunikasi dengan sejumlah pengurus wilayah setempat. Sayangnya, menurut Yatni, masalah polusi cahaya itu masih terbilang baru bagi para pengurus wilayah.
ADVERTISEMENT
“Jadi setelah kami komunikasikan [dengan] wilayah Bandung maupun wilayah Lembang, kami lihat ada perubahan beberapa hari tidak menyala, tapi beberapa hari terakhir ada lagi lampu,” jelasnya.
Observatorium Bosscha yang diresmikan pada tanggal 1 Januari 1923 atas prakarsa K. A. R. Bosscha bersama Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging adalah observatorium astronomi modern pertama di Asia Tenggara.
Observatorium Bosscha di Lembang, Bandung. Foto: msdhnr/Shutterstock
Bosscha yang terletak di Jalan Peneropongan Bintang, Lembang, Bandung Barat, ini berada di bawah Fakultas MIPA, ITB, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Salah satu misi Bosscha adalah menjadi andalan utama dalam pendidikan astronomi dan astrofisika serta pemanfaatannya di Indonesia dan kawasan regional.