Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saat Orang Jerman Mengais Makanan di Tempat Sampah
25 Januari 2019 8:46 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
ADVERTISEMENT
Apa yang akan Anda lakukan jika Anda tidak memiliki makanan di rumah? Pasti Anda akan pergi ke pasar, supermarket, atau restoran untuk membeli makan. Tapi apakah Anda pernah berpikir untuk mencari makanan di tempat sampah?
ADVERTISEMENT
Jika di Indonesia mencari makanan di tempat sampah identik dengan orang yang tidak mampu membeli makanan karena tidak punya uang, lain ceritanya di Jerman.
Kegiatan mencari barang-barang yang kemungkinan masih berguna di tempat sampah disebut dengan dumpster diving. Barang-barang yang biasanya dicari beragam mulai dari pakaian, perabotan rumah, sampai makanan.
Meski sebagian orang melakukannya dengan alasan tidak punya uang, sebagian orang lagi melakukannya dengan alasan yang berbeda-beda mulai dari ingin menghemat, ingin membantu menyelesaikan masalah sampah, sampai gaya hidup alternatif para hipster.
Dumpster diver, sebutan untuk mereka yang suka melakukan dumpster diving, sering beroperasi di tempat sampah-tempat sampah supermarket. Salah satu pelakunya adalah Christiana (22), seorang mahasiswa kehutanan di Universitas Göttingen, Jerman.
ADVERTISEMENT
Alasan Christiana melakukan dumpster diving bukanlah karena masalah keuangan. Ia merasa ada banyak sekali makanan yang masih layak dikonsumsi namun harus berakhir di tempat sampah karena regulasi ketat supermarket.
Contohnya adalah biskuit yang hampir melewati tanggal kadaluwarsa, produk yang hanya tinggal sedikit dan dianggap menghabiskan tempat di rak, atau jeruk yang dijual dalam satu kantong berisi sepuluh. Jeruk-jeruk tersebut harus dibuang semuanya hanya karena satu jeruk sudah busuk meskipun sembilan lainnya masih dalam keadaan baik.
Christiana melakukan aksinya setiap hari Rabu setelah ia selesai latihan dansa sekitar jam 22.00.
“Jam 10 malam supermarket sudah tutup. Barang-barang sudah dibuang ke tempat sampah dan sudah bisa diambil,” ucap Christiana dalam Bahasa Jerman.
Christiana yang biasanya pergi memulung makanan dengan menggunakan sepeda mengaku sering banyak mendapatkan buah, biskuit, yoghurt, bahkan kadang-kadang bunga potong.
ADVERTISEMENT
“Saya pernah mendapatkan pisang yang sudah setengah busuk, tapi setengahnya lagi masih bagus,” ucap Christiana. “Masih bisa dimakan yang sebagian. Kalau musim dingin lebih mudah enak lagi, karena makanan tidak cepat busuk.”
Christiana mengaku bahwa menjadi dumpster diver tidaklah sulit di Göttingen. Kegiatan tersebut cukup diterima. Tempat sampah seringkali tidak dikunci bahkan terkadang pekerja di supermarket meletakkan makanan yang harus dibuang tidak di tempat sampah, melainkan dipinggirkan saja agar mudah diambil oleh para dumpster diver.
Namun lain kota lain cerita. Kota-kota di negara bagian Bavaria seperti München misalnya cukup konservatif menyingkapi kegiatan ini.
Eugenio (24), seorang dumpster diver yang tinggal di München mengatakan bahwa untuk memulung makanan, ia harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi.
ADVERTISEMENT
“Saya bekerja bersama enam orang teman,” kata Eugenio. “Setiap minggunya kami mencatat makanan apa saja yang kami butuhkan dan membagi tugas siapa yang pergi ke supermarket mana.”
Eugenio mengaku bahwa semua tempat sampah supermarket di München dikunci oleh pemiliknya. Sehingga mereka harus membobolnya dengan menggunakan kunci letter T yang ia beli secara online.
“Setiap minggu kami pergi ke supermarket yang berbeda agar tidak ketahuan,” ujar Eugenio yang masih mengenyam bangku kuliah.
Lalu apakah mengambil makanan dari tempat sampah adalah tindakan yang ilegal di Jerman?
Jawabannya adalah iya, tapi bukan karena mengambil makanannya, namun karena memasuki daerah pribadi seseorang. Tempat sampah biasanya diletakkan di balik pagar dan dikunci. Mengambil makanan dari tempat sampah berarti harus memasuki dan terkadang membongkar properti milik orang lain tanpa izin.
ADVERTISEMENT
Sudah ada beberapa kasus dimana dumpster diver harus berurusan dengan polisi. Namun tidak sedikit pula pendukung aktivitas tersebut bahkan sampai di ranah politik. Partai sayap kiri Jerman sendiri menuntut dekriminalisasi dumpster diver yang menurut mereka membantu menyelesaikan masalah sampah makanan. Meskipun sebagian dumpster diver melakukannya hanya karena mereka tidak ingin membayar makanan.
Menurut Kementerian Pertanian Jerman, negara tersebut membuang 11 juta kilogram makanan setiap tahunnya. Pada 2030, Jerman ingin memangkas setengah dari angka tersebut.
Bagaimana dengan Anda? Maukah Anda mencari makanan di tempat sampah?