Saat Panik Hantui Warga Spanyol Akibat Mati Listrik Massal

Seorang wanita menggunakan senter ponselnya saat mengajak anjingnya jalan-jalan saat jalanan gelap selama pemadaman listrik besar-besaran di Vigo, Spanyol, Senin (28/4/2025). Foto: Miguel Riopa/AFP

Mati listrik massal yang sempat terjadi di Spanyol pada Senin (28/4), memicu kepanikan warga di kota-kota besar. Warga ramai-ramai menarik uang cash hingga terganggunya sinyal ponsel dan internet jadi dampak kejadian tersebut.

Data tak resmi dari Pemerintah Spanyol, mati listrik massal yang penyebabnya masih samar, berimbas pada kehidupan di ibu kota Spanyol, Madrid. Kini listrik sebagian besar wilayah di Spanyol kembali pulih.

Carlos Condori adalah salah satu dari warga yang terdampak mati listrik. Ketika listrik padam, Condori berada di kereta bawah tanah di Madrid. Akibat listrik mati, perjalanan kereta yang ditumpanginya terpaksa terhenti.

Para pelancong bersiap untuk bermalam di stasiun kereta Atocha, menyusul pemadaman listrik besar-besaran di Madrid, Spanyol, Senin (28/4/2025). Foto: Oscar Del Pozo/AFP

“Warga terkejut, karena ini tidak pernah terjadi sebelumnya di Spanyol. Tidak ada sinyal, saya tak bisa menghubungi keluarga saya, orang tua, bahkan saya tak bisa ke tempat kerja,” kata Condori seperti dikutip dari AFP.

Pengalaman serupa dialami Marina Sierra. Dia tersasar dalam perjalanannya pulang ke kawasan pinggiran Madrid lantaran pemadaman massal. Sekolah Sierra diliburkan mendadak karena mati lampu massal.

“Saya terkejut karena semua benar-benar di luar kendali,” kata Sierra.

Para pelancong duduk di tangga stasiun kereta Atocha, menyusul pemadaman listrik besar-besaran di Madrid, Spanyol, Senin (28/4/2025). Foto: Oscar Del Pozo/AFP

Laporan kantor berita AFP, lalu lintas di Madrid nyaris lumpuh karena infrastruktur untuk mengatur jalan tak berfungsi. Warga-warga yang terjebak di dalam kereta bawah tanah dan memilih naik bus atau jalan kaki, membuat jalanan di Madrid bak lautan manusia dan kendaraan.

Situasi panik juga menyelimuti kota kedua terbesar di Negeri Matador, Barcelona. Ratusan ribu warga menyerbu jalanan utama demi mencari tahu apa sebenarnya terjadi.

“Kami sama sekali tidak tahu apa yang terjadi,” kata warga Barcelona, Laia Montserrat.