Saat Pelajar Papua Unjuk Rasa Tolak MBG dan Berujung Ricuh

18 Februari 2025 9:09 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi protes pelajar menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Wamena, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes pelajar menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Wamena, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ratusan pelajar Papua menggelar aksi unjuk rasa menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan pada Senin (17/2). Salah satu orator menyerukan, mereka tak butuh makan gratis melainkan pendidikan gratis.
ADVERTISEMENT
Aksi ini awalnya damai, lalu perlahan jadi ricuh sehingga polisi menembakkan gas air mata untuk mengurai massa. Beberapa pemuda juga diamankan.
Unjuk rasa ini juga mendapat respons dari elite Gerindra. Seperti apa fakta-faktanya? Berikut kumparan rangkum.

Berawal di Depan Kantor Bupati Jayawijaya

Awalnya ratusan pelajar itu berdemo dengan menggelar aksi turun jalan memadati ruas jalan di depan Kantor Bupati Jayawijaya dan juga beberapa ruas jalan lainnya.
Dalam orasinya, pendemo meneriakkan soal penolakan MBG. "Kami tidak butuh makan siang gratis, kami butuh pendidikan gratis," katanya.
Lalu, para demonstran itu melempari aparat karena mereka diadang. Massa ini hendak menuju ke titik kumpul di Jalan Yos Sudarso, tapi diadang di wilayah Hom Hom.
Aksi protes pelajar menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Wamena, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
Adanya unjuk rasa ini juga membuat sekolah memulangkan siswa pada 08.30 WIT.
ADVERTISEMENT
"Kita sebenarnya tidak mau ikut, tapi katanya nanti sekolah kita diserang duluan," cerita salah seorang siswi SMA.
Kapolres Jayawijaya melalui Kabag Ops AKP Soeparmanto dihubungi kumparan dari Jayapura membenarkan aksi demo sempat anarkis. Kini massa melakukan orasi di Kantor Gubernur Papua Pegunungan.
"Supaya tidak melebar, kita kumpulkan mereka di Kantor Gubernur Provinsi Papua Pegunungan. Mereka masih orasi di kantor gubernur saat ini," kata Soeparmanto melalui telepon genggam, Senin siang waktu setempat.
Aksi protes pelajar menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Wamena, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
Kata dia, polisi telah menyampaikan imbauan kepada pihak sekolah di Wamena agar meminta siswanya tak ikut berdemo.
Polisi menduga ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi.
“Kami sudah menyampaikan ke para kepala sekolah untuk mengimbau para murid tidak ikutan melaksanakan demo, tapi bisa saja ini ada provokasi kelompok tertentu, hanya masih dalam penyelidikan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, tidak semua murid setuju menolak program tersebut.

Amankan 5 Pemuda Bukan Pelajar yang Ikut Demo Tolak MBG di Papua, Dari Kelompok Separatis

Selama aksi unjuk rasa, polisi mengamankan 5 orang pemuda. Setelah dimintai keterangan, kelima orang tersebut mengaku hanya menggunakan seragam sekolah untuk berpartisipasi demo. Tetapi, mereka bukan pelajar.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay.
Aksi protes pelajar menolak Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Wamena, Senin (17/2/2025). Foto: Dok. Istimewa
"Dua hari sebelum aksi berlangsung, Ketua KNPB Sentani, Zadrak Lagoan, disebut memberikan arahan kepada peserta demo serta menyiapkan berbagai alat peraga yang digunakan dalam aksi tersebut," ungkap Umar Nasatekay saat dihubungi, Senin (17/12).
KNPB yang dimaksud yakni Komite Nasional Papua Barat. KNPB merupakan organisasi separatis.
Adapun kelima orang tersebut tidak diproses hukum dan telah dikembalikan ke keluarganya masing-masing.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah mengetahui siapa yang berada di balik aksi ini, dan kami tidak akan memberi ruang bagi KNPB untuk menjalankan kegiatannya di Sentani," tegas Umar.

Istana soal Demo Tolak MBG di Papua Ricuh: Halangi Hak Saudara yang Lain

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons demo tolak MBG yang ricuh di Wamena itu. Ia menilai, aksi unjuk rasa sah-sah saja dilakukan tapi jangan menggunakan kekerasan.
"Gini, kalau masyarakat mau berunjuk rasa dan menyampaikan pendapat silakan. Tapi jangan sampai melakukan kekerasan," kata Hasan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Selasa (8/10/2024). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Hasan menilai sah-sah saja apabila ada pihak yang menolak program MBG. Namun, ia meminta agar tidak menghalangi hak-hak orang lain.
ADVERTISEMENT
"Tapi kalau sampai berunjuk rasa untuk membatalkan dan menolak itu halangi hak-hak saudara-saudara yang lain, teman-teman yang lain, saudara-saudara dia juga untuk mendapatkan layanan makan bergizi gratis," ujarnya.

Elite Gerindra Soal Penolakan MBG di Papua: Dinamika Biasa

Ketua DPP Gerindra, Supratman Andi Agtas, merespons aksi unjuk rasa penolakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Wamena, Papua.
Menurutnya, aksi ini merupakan dinamika yang biasa terjadi di setiap kebijakan baru pemerintah.
"Ya biasanya dinamikanya," kata Supratman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2).
Supratman memaklumi program baru ini masih memerlukan sosialisasi lebih lanjut untuk diterima masyarakat. Namun ia menegaskan bahwa program ini dibuat untuk kebaikan masyarakat.
Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
"Yang jelaskan tujuan dari program makan bergizi gratis itu dalam rangka untuk meningkatkan apa namanya, jadi ini program andalan, satu bahwa kita menginginkan pembangunan sumber daya manusia itu bisa lebih maksimal," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Bahwa biasa dalam satu dua ada hal-hal yang masih (kurang) karena kan ini baru ya, baru," lanjutnya.
Supratman menegaskan, bahwa manfaat MBG ini bukan hal instan. Ini adalah rencana jangka panjang memperbaiki sumber daya manusia, jadi butuh waktu.
"Jadi kita tunggu saja hasilnya dan kita berharap presiden sudah menyiapkan dana untuk seluruh wilayah Indonesia dan nanti hasilnya pasti akan kelihatan terkait dengan perbaikan gizi, anak-anak kita dari Sabang sampai Merauke itu pasti akan sangat baik," pungkasnya.