Saat Pigai Nasihati Pejabat Tak Main Mata ke Pasangan: Saya Cuma Punya 3 Pacar

2 Januari 2025 9:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Menteri HAM Natalius Pigai mengangkat tiga jarinya saat menjelaskan dia selama 13 tahun punya 3 pacar  dalam pidato di  kementeriannya, 31 Desember 2024. Foto: YouTube Kementerian HAM
zoom-in-whitePerbesar
Menteri HAM Natalius Pigai mengangkat tiga jarinya saat menjelaskan dia selama 13 tahun punya 3 pacar dalam pidato di kementeriannya, 31 Desember 2024. Foto: YouTube Kementerian HAM
ADVERTISEMENT
Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai, berpidato pada acara Pengangkatan Dalam Jabatan Pejabat Manajerial di Lingkungan Kementerian HAM, pada Selasa (31/12/2024).
ADVERTISEMENT
Pada acara itu, Pigai menyampaikan agar setiap pejabat yang baru saja diangkat menjauhi hal-hal seperti judi baik online maupun offline, hingga komitmen dengan pasangan masing-masing.
"Gak boleh main mata antarpasangan, laki-laki dan perempuan. Saya 13 tahun tidak punya istri. Cuma tiga pacar. Tiga, Bos! Saya tiga aja," ujar Pigai yang disambut tawa kecil audiens yang menghadiri acara resmi itu, dikutip dari kanal YouTube resmi Kementerian HAM, Kamis (2/1).
"Saya enggak pernah macam-macam, Instagram terbuka, twitter terbuka, WhatsApp terbuka, yang teror saya enggak ada, karena memang kita baik," lanjut Pigai.
Menteri Natalius Pigai melantik pejabat manajerial di lingkungan Kementerian HAM, 31 Desember 2024. Foto: YouTube Kementerian HAM
Pigai juga menekankan terkait masalah judi yang belakangan ini marak menjerat masyarakat Indonesia. Ia janji akan mencopot pejabat yang ketahuan bermain judi.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada yang main judi online, out! Copot!" kata eks anggota Komnas HAM ini.
Menteri Natalius Pigai melantik pejabat manajerial di lingkungan Kementerian HAM, 31 Desember 2024. Foto: YouTube Kementerian HAM
Di akhir sambutan, Pigai menekankan bahwa kementerian yang ia pimpin akan memilih para pejabat internal berdasarkan rekam jejak. Ia tak akan mempertimbangkan suku atau agama, untuk menduduki satu jabatan tertentu.
"Saya enggak ada gitu-gitu, kalau enggak memenuhi syarat ya enggak. Saya dari agama ini, kalau enggak memenuhi syarat bagaimana? Enggak bisa kadang-kadang toleransi yang akomodasi. Di sini sistemnya meritokrasi. Itu," tutup Pigai.