news-card-video
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Saat Prabowo Bicara Bahasa China di Depan Pebisnis: Seribu Kawan Terlalu Sedikit

11 November 2024 6:57 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Prabowo di acara Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, China, Minggu (10/11) Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo di acara Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, China, Minggu (10/11) Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, China, pada Minggu (10/11). Terdapat momen menarik di acara tersebut.
ADVERTISEMENT
Momen tersebut ketika Prabowo mengaku banyak belajar dari para filsuf China dan memegang prinsip yang diajarkan oleh salah satu filsuf Tiongkok, yaitu perbanyak teman dan jangan ada musuh.
Pepatah itu kemudian Prabowo ucapkan ‘1.000 kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak’, menariknya dalam bahasa China.
“Salah satu prinsip panduan saya yang kuat adalah seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlampau banyak, yīqiān gè péngyǒu tài shǎo, yīgè dírén tài duō,” kata Prabowo dalam bahasa Inggris kemudian diikuti bahasa Mandarin, yang selanjutnya disambut tepuk tangan para peserta forum.
Prabowo baru saja menjadi saksi penandatanganan kerja sama antara perusahaan Indonesia dan China. Acara ini digelar oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite Tiongkok (KIKT).
ADVERTISEMENT
Adapun kerja sama yang telah diteken antara sektor bisnis Indonesia dan China ini nilainya mencapai 10,07 miliar dolar Amerika Serikat (AS).
“Ini sangat besar. Dan kita terbuka untuk lebih banyak investasi baru dan kita akan bekerja keras untuk menyediakan atmosfer dan fasilitas yang baik,” kata Prabowo.

Kolaborasi Jalan Perdamaian

Presiden Prabowo di acara Indonesia-China Business Forum 2024 di Beijing, China, Minggu (10/11) Foto: Dok. Istimewa
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyebut Indonesia menempuh upaya kolaborasi dengan kekuatan atau negara besar di kawasan, dalam hal ini China sebagai jalan perdamaian.
Pada kesempatan tersebut, Prabowo juga mengaku bahwa usai melakukan kunjungan kenegaraan dan bertemu Presiden China Xi Jinping, pada Sabtu (9/11).
Kedua negara berkomitmen melanjutkan langkah-langkah dari kolaborasi dan sinergi di berbagai sektor.
"(Kolaborasi dan sinergi) di sektor pendidikan, bisnis, industri, antar-pelaku usaha, dan kita sangat optimistis dan bullish untuk prospek ini," ungkap Prabowo.
ADVERTISEMENT
Prabowo menilai, kolaborasi erat antara Indonesia-China akan menjadi faktor untuk stabilkan dan menaikkan atmosfer kerja sama di kawasan.
"Kita harus memberikan contoh, pada era modern ini kolaborasi bukan konfrontasi adalah jalan untuk perdamaian. Indonesia sangat jelas, kita selalu non-aliansi. Kita selalu menghormati semua kekuatan besar di dunia," tegasnya.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara perusahaan Indonesia dan China dengan nilai yang mencapai 10,07 miliar dolar AS, Prabowo mengatakan Indonesia siap menerima investasi baru ke depannya.
Dia meyakini, melalui kerja sama dan kolaborasi akan mencapai suatu pemahaman, yakni perdamaian karena hal ini merupakan cara meraih suatu kemakmuran.
"Hanya perdamaian yang dapat membawa kemakmuran. Mari kita bekerja untuk saling pengertian, perdamaian, dan kemakmuran untuk rakyat kita masing-masing, dan rakyat di seluruh Asia dan dunia. Terima kasih. Panjang umur untuk persahabatan kita," ucap Prabowo.
ADVERTISEMENT