Saat Prabowo Curhat Anggaran Kemhan Kecil, Batal Naik karena Pandemi

27 Januari 2023 21:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto saat memberi sambutan di hadapan 2000 Babinsa di Hotel Santika Medan, Jumat (27/1). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto saat memberi sambutan di hadapan 2000 Babinsa di Hotel Santika Medan, Jumat (27/1). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, curhat soal anggaran kementerian yang rendah di depan dua ribu Babinsa di Hotel Santika, Medan, Jumat (27/1). Menurutnya, sebenarnya anggaran Kemhan sempat akan dinaikkan, namun batal karena ada pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Setelah kita kaji, ternyata memang [anggaran] pertahanan negara yang diperlukan sangat besar, dan negara kita juga masih menghadapi tuntutan untuk melaksanakan pembangunan dan untuk menghilangkan kemiskinan,” ujar Prabowo saat memberi sambutan di hadapan 2.000 Babinsa di Hotel Santika Medan, Jumat (27/1).
Karena faktor-faktor inilah, kata Prabowo, ia tidak bisa meminta anggaran yang lebih besar untuk kementeriannya. Namun Prabowo tetap menyampaikan kepada Kementerian Keuangan bahwa Indonesia adalah salah satu negara yang anggaran pertahanannya paling kecil di Asia.
"Pengeluaran untuk pertahanan Indonesia sekarang kurang dari 1% dari Gross Domestic Product (GDP). [Itu perbandingan nilai] dari kekayaan kita setiap tahun sebagai bangsa," tutur Prabowo.
"[Anggaran] kita 0,8% [dari GDP]. Kalau anggaran kita sama dengan Malaysia saja, berarti anggaran kita naik tiga kali. Kalau naik tiga kali kalian pasti semringah, pasti kalian senyum. Kalau naik tiga kali anggarannya, gaji kalian bisa naik," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Prabowo menuturkan, sebenarnya Presiden Jokowi sudah ingin menaikkan anggaran pertahanan. Namun karena ada pandemi COVID-19, rencana itu batal dan aliran dananya dialihkan untuk penanganan pandemi.
"Alhamdulillah, dengan kepemimpinan Pak Joko Widodo, yang waktu ditentang banyak negara, ditentang PBB dan WHO, beliau ditekan terus, [diminta] harus lockdown, tapi beliau mengambil keputusan Indonesia tidak lockdown," ucap Prabowo.
Keputusan itu, menurut Prabowo, sudah tepat karena pada akhirnya Indonesia bisa keluar dari krisis ekonomi, tidak seperti negara lain. Meski demikian, ia tetap meminta masyarakat untuk tidak menganggap remeh penyebaran virus yang terus bermutasi ini.
"Janganlah kita lupa, tidak bersyukur. Kita berhasil karena kita kompak. Kita berhasil karena kita bersatu; karena pemerintah, rakyat, TNI, Polri jadi satu dengan satu tujuan, melindungi rakyat Indonesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT