Saat Prabowo panggil Menkes ke Istana Terkait Naiknya Kasus COVID-19 di ASEAN
4 Juni 2025 8:40 WIB
·
waktu baca 3 menitSaat Prabowo panggil Menkes ke Istana Terkait Naiknya Kasus COVID-19 di ASEAN
Kasus COVID-19 mulai menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, salah satunya negara-negara ASEAN. Pemerintah pun diminta waspada dan tanggap merespons kasus ini. kumparanNEWS



ADVERTISEMENT
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendatangi Istana Negara, pada Selasa (3/6) untuk menghadap Presiden Prabowo Subianto. Saat ditanya wartawan, Budi menjawab singkat: "COVID-19" kata Budi.
ADVERTISEMENT
Lalu, seperti apa kasus COVID-19 yang katanya mengalami peningkatan di ASEAN ini? Berikut kumparan rangkum.
Kasus COVID-19 Meningkat di ASEAN, Kemenkes Minta Masyarakat Waspada
Mulanya, hal ini berkaitan dengan data yang diterima Kemenkes dan ditindaklanjuti dengan keluarnya Surat Edaran Kemenkes.
Dalam keterangannya, Kemenkes menyebut varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1; sementara di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1); di Hongkong JN.1; dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1).
"Meski demikian, transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah," demikian keterangan dalam surat edaran Kemenkes yang ditandatangani oleh Plt Direktur Penanggulangan Penyakit, Murti Utami, dikutip Sabtu (31/5).
Menurut Kemenkes, situasi COVID-19 di Indonesia memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 (positivity rate 0,59%), dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.
ADVERTISEMENT
"Surat edaran ini bertujuan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun penyakit potensial KLB/ Wabah lainnya bagi Dinas Kesehatan, UPT Bidang Kekarantinaan Kesehatan, UPT Bidang Laboratorium Kesehatan Masyarakat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan para pemangku kepentingan," lanjut surat edaran itu.
Pesan Menkes Usai Bertemu Prabowo: Varian COVID-19 Terbaru Relatif tak Mematikan, Jangan Panik
Seusai bertemu dengan Prabowo, Budi menyampaikan pesannya kepada masyarakat. Ia minta masyarakat tak panik akan peningkatan kasus COVID-19 ini.
"Saya sampaikan bahwa COVID itu memang terjadi kenaikan, tapi kenaikan ini adalah varian-varian yang relatif tidak mematikan. Jadi enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat nggak panik,” kata Budi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (3/6).
Data yang dirilis Kementerian Kesehatan menunjukkan adanya peningkatan kasus Covid-19 secara nasional dalam dua minggu terakhir.
Pada Minggu Epidemiologi ke-21 (M21), angka positivity rate naik dari minggu sebelumnya yang tercatat 0%, naik ke 5%. Puncak positivity rate tertinggi tahun 2025 sejauh ini terjadi pada minggu ke-17 sampai minggu ke-19.
ADVERTISEMENT
Kenaikan kasus terutama dilaporkan dari provinsi Banten, Jakarta, dan Jawa Timur. Dari data mingguan, jumlah kasus tertinggi terjadi pada pekan ke-22 (M22) dengan 27 kasus yang dilaporkan.
Surveilans Sentinel ILI-SARI juga menunjukkan tren peningkatan. Pada M21, dari 39 spesimen yang diperiksa, 2 dinyatakan positif Covid-19. Secara kumulatif selama 2025, dari 2.160 spesimen, sebanyak 72 positif dan 2.088 negatif.
COVID-19 Meningkat di ASEAN, Pemerintah Diminta Waspada
Meski begitu, anggota dewan tetap meminta pemerintah mesti waspada terkait lonjakan kasus COVID-19. Hal itu disampaikan Netty Prasetiyani Aher, dari Komisi IX DPR RI, menanggapi Surat Edaran dari Kemenkes.
“Peningkatan kasus COVID-19 di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Hongkong harus menjadi alarm kewaspadaan bagi Indonesia. Meski kasus dalam negeri menurun, kita tidak boleh lengah,” ujar Netty dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/6).
ADVERTISEMENT
Menurut Netty, kebijakan antisipatif yang tertuang dalam Surat Edaran Kemenkes patut diapresiasi. Namun, ia menekankan pentingnya implementasi di lapangan, terutama dalam penguatan sistem deteksi dini, pelaporan kasus, dan edukasi masyarakat.
“Surat Edaran tidak cukup jika hanya berhenti di meja birokrasi. Perlu ada percepatan koordinasi lintas sektor hingga ke level fasilitas kesehatan terdepan di lapangan,” kata politisi PKS ini.