Saat Pukul Remaja di Tol Jagorawi, MA Bebas dari Pengaruh Alkohol

23 Agustus 2018 17:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil Mecy RAT korban penganiayaan di Tol. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil Mecy RAT korban penganiayaan di Tol. (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Polisi memastikan MA, pria yang menganiaya seorang remaja berinisial RAT di tol Jagorawi, Cawang, Jakarta Timur, tidak dalam pengaruh alkohol maupun obat-obatan terlarang.
ADVERTISEMENT
"Enggak. Enggak ada (mabok dan pengaruh obat-obatan)," kata Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (23/8).
Meski demikian, Sapta menjelaskan, polisi akan tetap melakukan tes urin kepada MA. Sementara, saat ini MA masih menjalani pemeriksaan di Subdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sapta mengaku pelaku selama menjalani pemeriksaan bersifat kooperatif.
"Masih berlangsung pemeriksaan, ya dia kooperatif dan dia sudah mengakui perbuatannya. Tapi terkait menyesal atau tidak, pemeriksaan belum dilakukan sampai sana," ucap Sapta.
RAT dan keluarganya di BAP Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (23/08/2018). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
RAT dan keluarganya di BAP Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya (23/08/2018). (Foto: Fadjar Hadi/kumparan)
Sementara terkait dengan stiker Mabes TNI yang terpasang di pelat nomor mobil milik MA, Sapta menegaskan penyidik tidak mendalami stiker itu. Penyidik fokus mengalami delik pidana dalam kasus ini.
ADVERTISEMENT
"Kita enggak sampai sana ya, kita enggak permasalahan itu. Kita enggak bahas itu," tegas Sapta.
Sapta mengatakan, insiden pemukulan itu berawal dari kekesalan MA kepada kakak korban, karena berhenti mendadak di jalan tol Jagorawi arah Jakarta dari Cibubur, pada Rabu (22/8) sekitar pukul 10.00 WIB.
MA lalu menyalip mobil RAT dan langsung menghentikan mobilnya yang berstiker TNI itu di depan mobil yang ditumpangi RAT.
"Pelaku emosi karena kakak korban ngerem mendadak. Kemudian dituntuti oleh pelaku dan setelah bayar di gerbang dihentikan dan terjadilah," pungkas Sapta.