Saat Tanggul Sungai Citepus Bandung Ambruk, Ada Warga Ikut Jatuh ke Sungai

18 November 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanggul sungai Citepus Bandung yang ambruk, Minggu (17/11/2024). Foto: Dok. Diskar PB Kota Bandung
zoom-in-whitePerbesar
Tanggul sungai Citepus Bandung yang ambruk, Minggu (17/11/2024). Foto: Dok. Diskar PB Kota Bandung
ADVERTISEMENT
Dinding penahan bibir sungai Citepus di Jalan Industri Dalam, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, ambruk pada Minggu (17/11), sekitar pukul 10.00 WIB. Saat peristiwa itu terjadi, ada 2 warga yang turut jatuh ke sungai terbawa longsoran tanah.
ADVERTISEMENT
Salah satunya adalah Wiwin, 52 tahun. Dia mengatakan saat kejadian sedang membersihkan rontokan daun di sekitar gang dekat rumahnya bersama tetangga.
“Enggak menyangka akan ambruk. Saya juga kaget karena kejadiannya begitu cepat. Enggak keburu gimana-gimana,” ucapnya ditemui di SD Industri, Senin (18/11).
Saat terjatuh, Wiwin panik dan lemas seketika. Beruntung suaminya Dadang (60) sigap membantu Wiwin. Tangan Wiwiwn ditarik hingga dia berhasil kembali ke atas.
“Enggak kenapa-napa Alhamdulillah. Paling kaki saja sedikit sakit,” tuturnya.
Sementara itu Dadang mengatakan sedang berada di kamar saat dinding Citepus ambruk dan membuat istrinya jatuh.
“Terdengar suara ambruk keras, pas saya buka pintu, ternyata istri ada di bawah kali,” kata Dadang.
Untungnya, kata Dadang, sang istri jatuh tidak sampai tersungkur. “Tidak tergeletak, tapi berdiri. Terbawa tanah ke bawah. Alhamdulillah enggak apa-apa. Cuma rada sulit menaikkannya,” ucap dia.
Bangunan terdampak ambruknya tembok pembatas Sungai Citepus, Kelurahan Arjuna, Kecamatan Cicendo, Bandung, Senin (18/11/2024). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Rumah Dadang dan Wiwin, menjadi salah satu rumah yang terdampak paling parah buntut ambruknya dinding tanggul Citepus di Arjuna, Cicendo, Bandung. Dua kamar tidur dan dapur dari rumah yang mereka huni sejak 1986 itu ikut ambruk.
ADVERTISEMENT
Untuk menghindari potensi adanya longsoran tanah susulan, kini Wiwin dan Dadang mengungsi di SD Industri yang letaknya tak jauh dari bangunan kediaman mereka.
Selain istrinya, Dadang juga bilang ada satu warga lain, yakni Mamat (52), yang ikut jatuh ke sungai saat dinding tanggul ambruk. Dadang bilang Mamat jatuh bersama motornya.
Oleh warga setempat, Mamat dibantu naik ke atas. Begitu juga motornya.
“Sama motornya dia mah. Tapi Alhamdulillah bisa. Motornya juga sudah diangkut,” kata Dadang.