Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Deputi 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto, berbicara soal dinamika elektabilitas paslon nomor urut 03 itu selama proses Pilpres 2024.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Ganjar menduduki peringakat teratas. Namun dalam sejumlah survei terbaru, justru paslon 02 Prabowo-Gibran di posisi pertama. Bahkan Ganjar-Mahfud disalip paslon 01 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Namun di balik kondisi itu, Andi melihat peluang. Dia berpandangan justru saat ini, Prabowo tidak mendapatkan dukungan total dari para pendukung Presiden Jokowi di 2014 dan 2019. Padahal paslon 02 disebut mendapatkan dukungan Jokowi di 2024.
"Jadi ketika belum ada arah dukungan Jokowi kami memperhatikan Mas Ganjar (tinggi) tapi begitu sudah ada arah dukungan Jokowi terutama kemunculan Gibran dan Kaesang di PSI kami memperhatikan turunnya suara kolam Prabowo Jokowi, itu yang kami perhatikan," kata Andi di Medcen TPN, Jakarta Pusat, Rabu (27/12).
"Jadi kalau normal kolam Prabowo Jokowi itu bisa, satu dia harusnya 100 persen dari kolam politik 2014-2019 itu satu mestinya dibaca seperti itu," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Apalagi, kata dia, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi cukup tinggi. Menurutnya, jika dukungan Jokowi penuh kepada paslon 02, seharusnya elektabilitas Prabowo-Gibran sudah mencapai 50 persen ke atas.
"Atau yang kedua kolam politiknya Jokowi mestinya setinggi approval ratingnya, jadi ada sekitar katakanlah approver tertingginya 80 persen tapi tidak terjadi. Suara Prabowo-Gibran itu tidak pernah dalam survei stabil di atas 45 (persen) selalu dikisaran 35, 40, 43 (persen)," tuturnya.
Dia menjelaskan jika melihat tingkat kepuasan kepada Jokowi, ada 40 persen suara yang tidak mendukung Prabowo di 2024. Dia mengatakan hal itu bisa menjadi kesempatan bagi Ganjar-Mahfud.
"Jadi kalau saya rata-rata suara Prabowo-Gibran itu di angka 38,7 (persen) dari sekian bulan survei yang kami amati, sementara approval ratingnya Pak Jokowi stabil di 75-78 (peesen) ya katakanlah Pak Jokowi approval ratingnya 78 (persen). Pak Prabowo-Gibran 38 berati ada miss 40 persen. Nah miss 40 persen ini yang kami perhatikan larinya ke mana. Itulah opportunity kami," katanya.
ADVERTISEMENT
Eks Kepala Lemhannas itu menuturkan Ganjar dengan dukungan 4 partai yakni PDIP, PPP, Perindo dan Hanura mekiliki baseline sebesar 25 persen.
"Nah sekarang Mas Ganjar sudah di atas 25 persen itu untuk kami sudah mendekati angka 35 persen, Mas Ganjar. Jadi ada penambahan 10 persen dari baseline dari partainya. Baseline dari partai yang bertambah dari 25 mengarah ke 35 persen disertai penurunan minus 40 persen dari approval ratingnya Pak Jokowi 78 (persen) ke arah rata-rata suara Prabowo Gibran itu 38 (persen)," pungkas Andi.