Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Saat Wakil Ketua Banggar Ambruk di Depan Puan Usai Berikan Laporan
1 Juli 2022 8:37 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Insiden mengejutkan dialami Wakil Ketua Banggar Muhidin Mohamad Said (71). Dia jatuh setelah menyampaikan laporan Banggar DPR terkait RAPBN tahun anggaran 2023. Kejadian ini terjadi dalam rapat paripurna ke-26 masa sidang V tahun sidang 2021-2022, Kamis (30/6).
ADVERTISEMENT
Politikus Golkar itu membacakan laporan Banggar DPR atas hasil pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun anggaran 2023 dan rencana kerja pemerintah tahun 2023.
Saat membacakan laporan, tak ada tanda-tanda Muhidin akan jatuh. Anggota DPR dari Dapil Sulawesi Tengah itu membacakan laporan hingga selesai dengan lancar.
Usai membacakan laporan, Muhidin ke meja pimpinan DPR untuk menyerahkan dokumen yang ia bacakan. Tiba-tiba Muhidin ambruk usai memberikan berkas kepada Ketua DPR Puan Maharani.
Kondisi rapat sempat panik. Pimpinan rapat terlihat mencoba menolong Muhdin yang terjatuh.
Suasana Panik di Rapat Paripurna DPR saat Wakil Ketua Banggar Jatuh
Jatuhnya politikus Golkar ini membuat suasana rapat paripurna di DPR seketika diliputi kepanikan.
Muhidin langsung dikerubungi pimpinan, staf, dan para anggota DPR. Beberapa pimpinan DPR langsung berdiri dan tampak kaget.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, para anggota yang duduk di tempat duduk masing-masing sontak berdiri. Beberapa dari mereka maju ke depan, ke meja pimpinan untuk melihat kondisi Muhidin. Muhidin masih jatuh tergeletak.
Tak lama, tim medis masuk ke ruangan paripurna dan menggotong Muhidin. Tak lama setelah digotong, Muhidin dibawa keluar menggunakan kursi roda.
Profil Muhidin M Said
Muhidin Mohamas Said merupakan anggota DPR Fraksi Golkar. Ia lahir di Soppeng, 7 Oktober 1950 dan dari daerah pemilihan Sulawesi Tengah.
Muhidin memulai karier politiknya sebagai anggota MPR Utusan Daerah Sulawesi Tengah sejak 1992 hingga 2004. Ia kemudian menjadi anggota DPR untuk periode 2004-2009.
Di periode selanjutnya, Muhidin dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi V hingga tahun 2014. Kemudian di periode 2014-2019, ia kembali menjadi Wakil Ketua Komisi V.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk periode 2019-2024, Muhidin diangkat menjadi Wakil Ketua Banggar DPR.
Sementara di struktur DPP Golkar, Muhidin pernah menjadi Ketua Bidang Infrastruktur Transportasi untuk kepengurusan periode 2016-2019. Saat itu, Golkar masih dipimpin Setya Novanto.
Sekjen DPR: Wakil Ketua Banggar Jatuh karena Hipertensi
Sekjen DPR Indra Iskandar menjelaskan, Muhidin jatuh karena tekanan darah tinggi.
"Pak Muhidin tadi blackout sebentar dan jatuh namun bisa berdiri kembali. Info dari dokter pelayanan medik, beliau ada hipertensi," kata Indra.
Ia menjelaskan, setelah jatuh, Muhidin dibawa ke bagian pelayanan kesehatan DPR. Dari situlah ditemukan bahwa ia hipertensi. Muhidin sudah diobservasi di klinik DPR.
Indra mengatakan, untuk mendapatkan hasil pemeriksaan yang komprehensif, Muhidin akan melakukan general check up.
ADVERTISEMENT
"Dan untuk memastikan tentu harus dengan MCU," tutup dia.
Sudah Sadar dan Normal
Anggota DPR Fraksi Golkar Adies Kadir mengungkapkan, kondisi Muhidin sudah sadar.
"Alhamdulillah sekarang sudah sadar dan sudah normal," kata Adies saat dihubungi, Kamis (30/6).
Meski demikian, Adies tidak tahu riwayat penyakit Muhidin. Sepengetahuannya, Muhidin tidak pernah menderita sakit yang serius.
"Saya enggak ngerti [kenapa bisa jatuh]. Setahu saya beliau enggak pernah sakit serius," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sempat Tolak Naik Kursi Roda Usai Jatuh di Paripurna
Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan Muhidin yang juga politikus Golkar itu sempat langsung berdiri setelah terjatuh.
Doli bercerita ia berinisiatif meminta kursi roda bagi Muhidin. Namun, ia sempat menolak menaiki kursi roda itu dan memilih untuk langsung jalan sendiri.
ADVERTISEMENT
"Tadinya kan mau jalan, makanya saya tadi yang minta agar disediakan kursi roda. tadinya Pak Muhidin mau langsung turun, jalan," kata Doli di Gedung DPR, Senayan, Kamis (30/6).
"Tadinya kan kita minta dia naik kursi roda, tadinya dia enggak mau," imbuh dia.