Sadis Ayah di Serang Gorok Balitanya untuk Tumbal Ilmu Kebatinan

20 Juni 2024 9:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agus, ayah kandung yang gorok balitanya, saat ditangkap, di Ciomas, Kabupaten Serang, Banten. Foto: Dok. Polsek Ciomas-Polresta Serang Kota
zoom-in-whitePerbesar
Agus, ayah kandung yang gorok balitanya, saat ditangkap, di Ciomas, Kabupaten Serang, Banten. Foto: Dok. Polsek Ciomas-Polresta Serang Kota
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang balita perempuan berinisial NL (3) tewas digorok ayah kandungnya, Agus (30 tahun), di kawasan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (18/6) pagi.
ADVERTISEMENT
"Bahwa benar telah terjadi dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh ayah terhadap anaknya sendiri," kata Kasi Humas Polresta Serang Kota, Ipda Raden dalam keterangannya.
Berdasarkan keterangan ibu korban, peristiwa bermula saat mereka sedang tidur bersama dalam satu kamar. Tiba-tiba, ibu korban terbangun karena ada cipratan darah.
"Tiba-tiba ibu korban terbangun karena terkena percikan darah dan melihat korban sudah dalam keadaan luka berdarah pada bagian leher," ungkap Raden.
"Lalu melihat seketika pelaku yang kaget karena korban terbangun langsung melarikan diri," lanjutnya.
Polisi yang mendapat informasi tersebut langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP.
Motif Ayah di Serang Gorok Balitanya: Tumbal Ilmu Kebatinan agar Kaya Raya
Agus, ayah kandung yang gorok balitanya, saat ditangkap, di Ciomas, Kabupaten Serang, Banten. Foto: Dok. Polsek Ciomas-Polresta Serang Kota
Polisi mengungkap motif ayah menggorok anak kandungnya di Kampung Cibarugbug, Desa Citaman, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Serang, Banten.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pemeriksaan sementara, pelaku bernama Agus (30) mengaku sedang mendalami ilmu kebatinan untuk menjadi kaya raya.
Tumbal Ilmu Kebatinan
Kapolresta Serang Kota, Kombes Pol Sofwan Hermanto, menyatakan bahwa pihak kepolisian tengah mendalami kemungkinan bahwa pelaku sengaja menjadikan anaknya sebagai tumbal dalam praktik ilmu kebatinan yang sedang dipelajarinya untuk mendapatkan kekayaan.
"Kita masih melakukan pendalaman terkait dugaan bahwa korban dijadikan tumbal. Motif yang sementara ini diakui oleh pelaku adalah mendalami ilmu kebatinan dengan cara mendatangi tempat ziarah dan mendapatkan amalan untuk memperbaiki ekonomi," kata Sofwan dalam konferensi pers di Mapolresta Serang Kota, Rabu (19/6).
Menurut hasil pemeriksaan, Agus tega menggorok leher putrinya itu setelah bermimpi mendapatkan sebilah golok yang tidak boleh digunakan sembarangan.
ADVERTISEMENT
"Pelaku melakukan praktik ini secara otodidak dan pernah bermimpi menerima golok yang tidak boleh digunakan sembarangan," jelas Sofwan.