Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Saham Saratoga, Agung Podomoro, Sandi dan Ahok
19 April 2017 12:28 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua yang digelar hari ini rupanya tidak berpengaruh signifikan terhadap pasar modal. Menurut analis Binaartha Securities Reza Priyambada, lebih banyak sentimen global yang mempengaruhi IHSG, sehingga Pilkada tidak begitu berdampak.
ADVERTISEMENT
"Data global untuk pekan ini tidak terlalu banyak, masih berupa berita-berita yang cenderung memberikan kekhawatiran, setelah Amerika Serikat mengebom Suriah dan Afghanistan, pemilu yang ada di Eropa, lalu pasca Brexit, ada pemilu juga untuk menentukan pilihan rakyat Inggris selanjutnya," kata Reza kepada kumparan (kumparan.com), Rabu (19/4).
Reza memaparkan, IHSG secara tren ada potensi kenaikan, namun lebih banyak imbas dari global.
"Misalnya kemarin, IHSG hampir menyentuh 5.680, tapi akhirnya market cenderung tertekan, setelah pasar memanfaatkan berita global yang menekan bursa saham global, untuk ambil untung (profit taking)," jelasnya.
Ia menerangkan, sentimen lokal yang paling dekat hanya rapat Dewan Gubernur BI pada 20 April mendatang. Namun, meskipun tidak ada hubungannya, banyak juga pelaku pasar yang menghubungkan kenaikan IHSG dengan salah satu pasangan calon pemimpim DKI. Misalnya, untuk saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) yang salah satu pendirinya adalah Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
"Banyak yang menghubungkan, misalnya saham SRTG naik karena Anies-Sandi berpeluang besar menang, namun itu hanya karena pasar modal kita naik. Ada juga yang bilang saham APLN (PT Agung Podomoro Tbk) menguat, karena Ahok diprediksi menang, dan akan melanjutkan proyek reklamasi, padahal tidak seperti itu," jelas dia.
Kemarin (18/4), IHSG ditutup menguat 0,52 persen di level 5.606,51. Reza memprediksi, setelah Pilkada, IHSG pada Kamis (20/4) akan berpeluang menuju ke level tertingginya atau resistance di area 5.623 dan 5.639.
Mengutip data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), saham APLN pada perdagangan Senin (17/4) ditutup di level Rp 218, sementara pada Selasa (18/4) ditutup di level Rp 226. Ada kenaikan sebesar 3,67 persen. Dalam sepekan dari Senin (10/4), saham APLN sudah naik 6,603 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara saham SRTG, pada Senin (17/4) ditutup di level Rp 3.560, sementara pada Selasa (18/4) ditutup di level Rp 3.600. Ada kenaikan sebesar 1,12 persen. Dalam sepekan sejak Senin (10/4), saham SRTG sudah naik 2,86 persen.