Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sahroni: Arogansi Pemilik Senpi Ilegal Bisa Ancam Nyawa, Polisi Wajib Berantas
20 September 2024 20:33 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pemilik warung kopi (warkop), MAF (35), di Sukabumi ditembak oleh oknum pengacara hingga alami luka serius pada bagian punggungnya. Penembakan menggunakan senjata api (senpi) tersebut terjadi pada Selasa (17/9), sekitar pukul 21.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Mendengar kejadian tersebut, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun turut buka suara. Politikus NasDem tersebut meminta pihak kepolisian segera menangkap dan memberi hukuman setimpal kepada pelaku.
“Belakangan ini banyak sekali kasus ‘koboi’ bersenjata, sudah terlalu meresahkan dan mengganggu kamtibmas. Berdebat sedikit di jalan, todong senjata. Selisih pendapat sedikit, main tembak, brutal sekali, seperti bukan di negara hukum. Makanya, saya minta polisi segera tangkap dan hukum berat pelaku. Karena senpi ilegal ini benar-benar bisa mengancam nyawa. Polisi wajib berantas” ujar Sahroni dalam keterangan (20/9).
Lebih lanjut, Sahroni pun meminta polisi mengusut izin kepemilikan senjata pelaku. Sebab Sahroni khawatir, senjata yang digunakan pelaku ilegal dan dapat membahayakan lebih banyak nyawa ke depannya.
ADVERTISEMENT
“Cek juga itu asal usul senjata apinya, saya curiga itu ilegal dan tidak berizin. Khawatir pelaku-pelaku arogan seperti ini membahayakan lebih banyak nyawa ke depannya,” tambah Sahroni.
Terakhir Sahroni pun meminta polisi untuk mengusut setiap kasus ‘koboi jalanan’ seperti ini dengan tegas, terutama terkait kepemilikan senjata pelaku.
“Jadi setiap ada kasus seperti ini, tolong ditangani dengan tegas, tanpa pandang bulu. Mau itu dilakukan oleh oknum aparat sekalipun,” tutup Sahroni.
Korban yang terluka, dibawa ke RSUD R Syamsudin SH. Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Bagus Panuntun, Rabu (18/9), menyebut pihaknya juga sudah mengantongi rekaman video pengawas (CCTV) dan tengah dilakukan pengejaran.