Sahroni Dorong Polri Ungkap 16 Tersangka Judol Komdigi: Pasti Ada Orang Dalam

5 November 2024 14:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat digeledah polisi pada Jumat (1/11). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Komunikasi dan Digital (Komdigi) saat digeledah polisi pada Jumat (1/11). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Sejauh ini, sudah 16 pelaku ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 11 tersangka dalam kasus itu merupakan oknum pegawai Komdigi. Sementara 5 lainnya sipil. Keuntungan yang didapat para tersangka dari hasil membina situs judol yakni Rp 8,5 juta per satu web.
Mereka sudah 'membina' seribu situs judi online sehingga dari aksinya itu, para pelaku bisa meraup Rp 8,5 miliar per bulan.
Hanya saja, kepolisian belum mengungkap identitas para pelaku termasuk perannya. Sahroni mengatakan, kepolisian dalam hal ini Polda Metro Jaya yang menangani kasus ini, seharusnya mengungkap kepada publik identitas para pelaku.
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni. Foto: Dok. Istimewa
Bendahara Umum NasDem ini mengatakan, publik harus tahu siapa saja para pelaku yang ditangkap sebagai bentuk transparansi dan tidak memicu isu baru.
"Jelas (identitas dan peran pelaku) harus dibuka kalau semua sudah jelas," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (5/11).
ADVERTISEMENT
Sahroni mengatakan, sejak awal dirinya meyakini ada dugaan keterlibatan orang dalam dalam kasus ini. Bahkan melibatkan lintas instansi.
"Dari awal saya yakin, fenomena kriminal bisa sebesar dan sebertahan ini, tak tergoyahkan oleh penegak hukum, pasti ada 'orang dalam' yang ikut bermain di banyak instansi," ucap Sahroni.
"Sekarang terbongkar di Kemkomdigi 16 orang. Saya yakin di instansi lain masih banyak sekali yang melindungi judi online," tambah dia.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid. Foto: Dok. Istimewa
Sahroni berharap semua pimpinan kementerian/lembaga bersikap tegas dalam melawan judi online.
Ia mengapresiasi kinerja Menkomdigi Meutya Hafid yang menurutnya sudah mengambil langkah berani dalam membongkar kasus judi online.
"Kalau semua pimpinan lembaga bisa seberani dan setegas Bu Mutia Hafid, saya yakin fenomena judi online ini akan cepat berakhir. Kepolisian sebagai ujung tombak sudah mulai lebih dulu kemarin, saya harap instansi-instansi lain segera menyusul," kata Sahroni.
ADVERTISEMENT
"Saya juga mendorong Polri untuk lebih gerak cepat tangkap semua pelaku tanpa pandang bulu," tutup dia.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara kenaikan pangkat atau Korps Raport terhadap 4 perwira Polri. Upacara digelar di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (1/11). Foto: Dok. Polri

Alasan Kapolri Belum Ungkap Identitas Para Pelaku Judol Komdigi

Sementara Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan alasan mengapa identitas 16 pelaku judol Komdigi tak kunjung diungkap.
"Saya belum bisa menyebutkan nama-namanya karena ini bagian dari strategi penyidikan. Yang jelas, doakan untuk kita bisa bekerja maksimal," ujar Listyo Sigit Prabowo usai rakor dengan Menko Polkam, Senin (4/11).
Meski belum menyebutkan identitas mereka, Jenderal Sigit memastikan pelaku yang terlibat terdiri dari pegawai negeri dan pihak swasta.
"Kan ada pegawai negeri, ada juga pihak swasta, sehingga tentunya pasalnya nanti akan disesuaikan dengan unsur-unsur pidana yang ada," jelas Sigit.