Sahroni Ibaratkan Polemik Demokrat-Anies seperti Orang Mau Nikah tapi Batal

4 September 2023 11:11 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad Sahroni.
 Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bendahara Umum DPP NasDem Ahmad Sahroni. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bendahara Umum DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni angkat bicara terkait respons keras Partai Demokrat mengenai pasangan capres-cawapres Anies-Cak Imin yang baru saja dideklarasikan.
ADVERTISEMENT
Demokrat yang sebelumnya masuk dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan bersama NasDem dan PKS, merasa ada pengkhianatan dari pengusungan itu. Demokrat merasa Anies sudah lebih dulu meminang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.
Menanggapi hal itu, Sahroni mengatakan, banyak kemungkinan yang bisa terjadi dalam arena politik. Ia pun mengibaratkannya dengan sebuah proses pernikahan.
"Contoh kalau orang mau nikah, undangan sudah disebar tiba-tiba di hari H batal, itu kan normal saja. Jadi tidak seolah-olah jadi jengkel atau marah," ujar Sahroni di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Senin (4/9).
Sahroni menuturkan, apabila pernikahan gagal, tentunya kedua belah pihak akan resah dan merasa kecewa. Namun, ia menegaskan, dengan telah disebarkannya undangan, bukan berarti pernikahan itu resmi terjadi.
ADVERTISEMENT

Tegaskan Surya Paloh Bukan Pengkhianat

Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh berangkulan dengan bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) dan bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (kanan) saat Deklarasi Capres-Cawapres 2024 di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/9). Foto: Moch Asim/Antara Foto
Wakil Ketua Komisi III DPR itu pun meminta agar tidak terjadi provokasi dalam dinamika politik yang ada saat ini. Menurutnya, Ketua Umum Partai NasDem sama sekali tidak punya niat menjadi pengkhianat.
"NasDem itu Pak Surya, hatinya tidak ada punya jadi pengkhianat, tidak ada. Saya sebagai kader 10 tahun [Surya Paloh] tidak pernah memerintahkan hal-hal jelek ke kader, tidak pernah ada," terang dia.
"Tidak pernah Pak Surya memerintahkan hal-hal negatif untuk lawan politiknya, beliau selalu ikhlas dan legowo apa yang terjadi dalam proses politik," tandas Sahroni.
Atas dinamika politik saat ini, Demokrat memutuskan keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan pada Jumat (1/9). Langkah itu diambil setelah Demokrat mendapat konfirmasi Anies menggandeng Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres.
ADVERTISEMENT
Deklarasi Anies-Cak Imin pun digelar di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu (2/9), dengan dihadiri Surya Paloh, jajaran elite NasDem dan PKB, sementara PKS memantau langsung dari Jakarta.