Sahroni Kritik Lonjakan Suara PSI: Ada Oknum Pangkat Besar Bermain

4 Maret 2024 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni di NasDem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis  (22/2/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni di NasDem Tower, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni, ikut menanggapi fenomena suara dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Suara partai yang diketuai putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, ini mendadak melesat.
ADVERTISEMENT
Sahroni mengatakan, lonjakan suara PSI ini tidak terlepas dari peran seorang oknum berpangkat besar. Namun, ia tidak menyebut siapa oknum ini.
"Ada oknum berpangkat besar yang main-main untuk meloloskan PSI ke Parlemen," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (4/3).
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dalam acara kampanye tema "Mawar Melawan" di Bali, Senin (5/2/2024). Foto: Denita BR Matondang/kumparan
kumparan mencoba menelusuri suara PSI di daerah. Misalnya di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Berdasarkan data Sirekap KPU, PSI mendapat 25 suara di TPS 943, Kawasi, Obi, Halmahera Selatan.
Akan tetapi, berdasarkan hasil foto C1 plano, PSI tidak mendapat suara sama sekali di TPS 943.
Sahroni mengatakan, memang ada dugaan permainan agar suara PSI didongkrak paksa.
"Itu saja sebagai contoh (penggelembungan suara PSI)," kata Sahroni terkait anomali suara PSI di TPS 943.
Lebih jauh, Sahroni mengatakan sejauh ini dirinya belum menerima laporan suara miliknya dipindah ke PSI. Namun, ia memastikan masalah ini akan diusut dalam hak angket di DPR.
ADVERTISEMENT
"Jakarta enggak bisa dia (PSI) main-main. Tapi ada oknum orang berpangkat gede (membantu PSI)," kata Sahroni.
"Pasti, masalah ini kita usut, tanyakan saat hak angket di DPR," tutup dia.
Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, saat diwawancarai wartawan usai konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (16/2). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Bantahan PSI

Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, sudah angkat bicara terkait suara PSI di real count KPU yang melesat naik dalam beberapa waktu terakhir. Menurutnya, penambahan atau pengurangan dalam proses rekapitulasi adalah hal yang wajar.
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya, Sabtu (2/3).
Grace menyebut, saat ini proses penghitungan dan pengunggahan formulir C.Hasil Plano di TPS masih ada sekitar 70 juta suara yang belum dihitung. Ia mengeklaim suara dari pendukung Jokowi juga mempunyai potensi kuat bagi PSI.
ADVERTISEMENT
“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” ujarnya.