Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Sahroni Minta Kasus Pembunuhan Iwan Boedi Dituntaskan: Kapolda Turunkan Tim
14 November 2022 15:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni ikut menyoroti perkembangan kasus pembunuhan PNS Bapenda Kota Semarang Paulus Iwan Boedi pada akhir Agustus 2022 yang hinga kini masih misterius. Sahroni meminta Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi ikut turun langsung.
ADVERTISEMENT
"Itu kasus sudah lama, minta polisi ungkaplah, Kapolda turunkan tim, untuk cari tahu jangan sampai ada pembiaran karena masyarakat masih mengawasi,” ujar Sahroni usai mengisi acara seminar di Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Senin (14/11).
Ia mengatakan, kasus ini sudah begitu lama dan tidak menemukan titik terang. Keluarga korban juga sudah terlalu lama menunggu mendapatkan keadilan.
"Polisi jangan diam saja dan meminta polisi bergerak secepat mungkin," tegas politikus NasDem ini.
Ia juga berjanji akan membawa kasus ini ke Kapolri untuk segera ditindaklanjuti.
Apalagi keluarga Iwan telah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi dan jajarannya agar kasus ini mendapat atensi.
"Nanti kita lihat (suratnya), saya belum lihat suratnya, mudah-mudahan nanti saya berikan satu informasi ke yang bersangkutan kepada para pihak, mungkin Pak Kapolri untuk tindak lanjuti hal tersebut," kata Sahroni.
ADVERTISEMENT
Keluarga Surati Presiden
Keluarga PNS Bapenda Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetijo meminta Presiden Joko Widodo untuk memberikan atensi khusus.
Dalam surat yang mereka kirimkan kepada Presiden, keluarga Iwan menduga ada keterlibatan oknum TNI sehingga pengusutan kasus ini begitu lama. Namun, ia percaya kepolisian tetap akan memproses kasus ini secara profesional.
Jasad Iwan ditemukan dalam kondisi hangus terbakar bersama motornya pada 8 September 2022. Sebelumnya, pada 24 Agustus 2022 Iwan dilaporkan hilang oleh pihak keluarga.
Dalam proses penyelidikan kasus tersebut, ada dua prajurit TNI AD yang ikut diperiksa karena diduga terlibat. Namun, Pomdam IV/Diponegoro menyebut mereka belum menemukan keterlibatan kedua prajurit.