Sahroni Minta Kasus Pria di Tanjung Priok Dibegal saat COD Jual HP Diusut Tuntas

29 September 2022 2:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi III DPR dari NasDem Ahmad Sahroni. Foto: Fadlan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi III DPR dari NasDem Ahmad Sahroni. Foto: Fadlan/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni memberikan tanggapan terkait insiden pemuda berinisial V yang dibegal saat hendak menjual ponsel miliknya dengan sistem cost on delivery (COD) di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
Sahroni mengaku prihatin dengan peristiwa yang menimpa V. Ia meminta agar Polres Jakarta Utara mengusut tuntas kasus ini.
“Tentunya sangat disayangkan kejadian kekerasan ini bisa terjadi. karenanya, saya meminta Bapak Kapolres Jakarta Utara untuk mencari dan mengusut pelaku pembacokan sampai ketemu," kata Sahroni dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (28/9).
"Hal ini karena kalau dibiarkan tentunya bisa menciptakan rasa khawatir dan perasaan tidak aman di tengah masyarakat,” lanjut dia.
Politikus asal Tanjung Priok ini mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi COD.
Bendahara Umum NasDem itu mengatakan, akan lebih baik masyarakat melakukan transaksi di e-commerce karena lebih aman.
“Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih metode pembayaran COD. Karena dari yang sudah-sudah, transaksi COD seperti ini lebih banyak mudaratnya. Fakta di lapangan sering terjadi tindak penipuan dan kekerasan saat transaksi berlangsung," ucap Sahroni.
ADVERTISEMENT
"Jadi saya minta e-commerce dan regulator harus benar-benar mengkaji kembali mekanisme pembayaran COD ini, dan masyarakat juga agar lebih waspada” tutup Sahroni.
Ilustrasi Begal dan Rampok Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan
Sebelumnya, kasus ini terungkap dari pengakuan korban di media sosial.
Dalam narasi yang beredar, insiden itu terjadi pada Senin (26/9) lalu sekitar pukul 16.00 WIB. Korban hendak menjual HP lewat sistem COD. Nahas, dia malah dibegal oleh calon pembelinya.
Peristiwa itu berawal saat korban dan pelaku bertemu. Saat itu, korban menyerahkan HP-nya pada pelaku. Bukannya langsung membayar, pelaku berpura-pura ketinggalan HP sebagai alat pembayaran. Pelaku juga sempat meminta lokasi transaksi berpindah tempat.
Beberapa saat kemudian, pelaku memacu kendaraannya. Korban saat itu tak tinggal diam, dia berusaha menyelamatkan HP miliknya dengan cara mengejar pelaku. Ternyata pelaku saat itu membawa senjata tajam dan langsung membacok kepala korban hingga terluka parah.
ADVERTISEMENT