Sahroni Sebut Gabung Prabowo Tak Jadi Prioritas NasDem

22 Maret 2024 13:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni berjalan ke luar ruangan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3/2024).  Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni berjalan ke luar ruangan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni menyebutkan bahwa isu bergabungnya Partai NasDem dengan kubu Prabowo tidak menjadi prioritas mereka.
ADVERTISEMENT
Sebab kepentingan nasional lah yang lebih dipentingkan oleh NasDem.
"Tidak prioritas, tapi kan kepentingannya kepentingan nasional yang dipentingkan oleh Partai NasDem," ujar Sahroni kepada wartawan usai diperiksa KPK soal kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo, Jakarta, Jumat (22/3).
Sebelumnya, Sekjen Partai NasDem, Hermawi Taslim menegaskan bahwa belum ada putusan soal langkah partai setelah pengumuman hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024. Sebab, butuh rapat besar seluruh unsur pimpinan NasDem untuk memutuskan itu.
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni berjalan ke luar ruangan usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (22/3/2024). Foto: Reno Esnir/ANTARA FOTO
Hermawi juga mengutip pesan dari Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.
"Pak Surya mengajarkan gini, kita selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Kalau terjadi benturan antara kepentingan partai dan bangsa, partai harus ngalah, kalau terjadi benturan antara kepentingan partai dan pribadi, pribadi harus ngalah. Jadi itu salah satu idealisme NasDem terhadap bangsa ini," jelas Hermawi dalam talkshow Info A1 kumparan dikutip Jumat (22/3).
ADVERTISEMENT
Apakah ini sinyal dari NasDem begitu terbuka partai restorasi ini untuk berpindah haluan dan bergabung dengan Prabowo? Hermawi tak mau bicara jelas. Dia merasa terlalu dini membahas soal itu.
"Nanti apakah ada tawaran yang lebih menguntungkan, yang lebih berpihak kepada bangsa atau NasDem, itu nanti kita putuskan. Tapi menurut saya itu tidak bisa dijawab, terlalu dini karena mesti diputuskan bersama karena partai ini bukan punya DPP kan," tutur dia.