Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Sahroni Sindir Sikap Demokrat: Enggak Usah Baper, Namanya Politik
4 September 2023 17:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni menyinggung Partai Demokrat yang merespons keras langkah NasDem menerima PKB bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dan menduetkan Anies-Cak Imin. Bahkan Demokrat sempat menyebut Anies dan NasDem pengkhianat.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Sahroni menjelaskan tentang surat yang dikirimkan Anies Baswedan kepada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkait ajakan cawapres. Sahroni menganggap surat yang disampaikan Anies bukan keputusan yang mengikat.
Menurutnya, sakit hati adalah hal yang wajar, tetapi dalam berpolitik, tidak boleh ada dendam.
"Tapi di politik enggak boleh sakit hati, enggak boleh dendam, enggak boleh baper. Itu aja," kata Sahroni kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/9).
Sahroni menjelaskan, berharap untuk menjadi cawapres adalah hal yang wajar. Namun, apabila tidak terpilih, tidak perlu baper.
"Misalnya terlalu berharap nih gue mau jadi cawapres nih udah gembar-gembor udah confidence, segala macem. Ya, tapi memang garis tangannya belum, ya itulah," ungkapnya.
Demokrat memutuskan untuk mundur dari KPP buntut dari PKB menerima pinangan NasDem dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres Anies Baswedan.
ADVERTISEMENT
Pasangan Anies-Muhaimin ini juga sudah secara resmi dideklarasikan pada Sabtu (2/9) di Hotel Yamato Majapahit, Surabaya.
Sementara itu, Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan partainya akan move on dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). AHY menyampaikan Demokrat tengah membidik koalisi baru.
"Partai Demokrat dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap songsong peluang baik ke depan. Partai Demokrat akan berikhtiar gabung ke koalisi lain yang punya cara pandang sama, visi kebangsaan," jelas AHY dalam pidato di kantor DPP Demokrat di Jakarta, Senin (4/9).
"Saya sebagai manusia tidak luput dari kekurangan, mohon dimaafkan. Mari buka lembaran baru, kita harus segera move on,” tutup dia.