news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Sahroni soal Priok: Case Closed, Pak Yasonna Sudah Minta Maaf

23 Januari 2020 13:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahmad Sahroni (Nasdem) saat fit and proper Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Sahroni (Nasdem) saat fit and proper Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, akhirnya meminta maaf terkait polemik ucapannya tentang Tanjung Priok. Yasonna sebelumnya mengatakan, lebih banyak kriminalitas di daerah miskin dan kumuh seperti Tanjung Priok dibanding Menteng.
ADVERTISEMENT
Adalah 'crazy rich Tanjung Priok', Ahmad Sahroni, yang turut geram dengan ucapan politikus PDIP itu. Sahroni memposting kritikan dan aksi protes warga Priok di Instagramnya hingga Rabu (23/1) kemarin.
Namun, anggota DPR asal NasDem itu kini tak ingin memperpanjang polemik itu setelah Yasonna meminta maaf secara terbuka.
"Sudah selesai per hari tadi malam. Sama Tanjung Priok Pak Yasonna selesai, apresiasi, case closed sudah," kata Sahroni di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/1).
Sahroni menganggap ucapan Yasonna yang membandingkan Tanjung Priok yang disebut miskin dan melahirkan kriminalitas dengan Menteng, sebagai slip of tongue.
"Manusia kadang ada slip tongue. Jadi ada slip tongue enggak apa-apalah, namanya orang punya kekurangan mungkin salah informasi itu biasa," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Anggota Komisi III DPR ini menepis anggapan memprovokasi warga untuk berdemo ke Kemenkumham hingga menyebabkan Jalan Rasuna Said lumpuh.
"Jujur kalau instagam semua ngetag gue, tapi gua tidak memprovokasi yang sifatnya baik iya. Tapi pada saat kemarin gua ada di Bogor, jadi orang bilang apa gua yang mengendaliin demo? Sama orang demo aja kagak kenal gua. Jadi kalau ngomong Priok iya gua adalah darah dari Priok yang dari gembel sampai sekarang gua tetep di Priok, dan tetap bahwa Priok adalah my country," bebernya.
Sebelumnya, Yasonna mengatakan, tak ada maksud apa pun terkait dengan membandingkan tingkat kriminalitas antara Tanjung Priok dengan Menteng. Ia mengatakan, apa yang disampaikan merupakan suatu hal yang ilmiah dan harusnya juga ditanggapi secara ilmiah.
ADVERTISEMENT
Berikut pernyataan lengkap permintaan maaf Yasonna di Kantor Kemenkumham, Rabu (22/1) sore:
Pertama, saya sampaikan terima kasih atas kehadiran teman-teman media dalam konpers sore hari ini.
Kedua, saya sampaikan terima kasih juga, bahwa saya diingatkan oleh saudara-saudara saya warga Tanjung Priok, sekaligus ingin menjelaskan bahwa apa yang saya sampaikan saat acara Resolusi Pemasyarakatan 2020 di Lapas Narkotika Kelas IIA Jakarta itu sama sekali tidak dimaksudkan untuk menyinggung perasaan saudara-saudara di Tanjung Priok.
Ketiga, bahwa kemudian ternyata itu berkembang dengan penafsiran yang berbeda di media massa dan publik luas, sehingga saudara-saudaraku merasa tersinggung, maka saya menyampaikan permohonan maaf. Akan tetapi sekali lagi ingin saya sampaikan, saya sedikit pun tidak punya maksud itu.
ADVERTISEMENT
Saya berharap setelah konpers ini kita dapat kembali menyatukan hati dan diri kita sebagai sesama anak bangsa. Mudah-mudahan saya akan mencari waktu yang pas untuk bersilaturahmi dengan saudara-saudaraku di Tanjung Priok.