Said Aqil: Cak Imin Harus Menang di 2024, PKB adalah NU, NU adalah PKB

5 Agustus 2023 5:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Mantan Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siradj menegaskan PKB dan sang ketum Muhaimin Iskandar harus menang di Pemilu 2024. Katanya, kalau kalah, berdosa.
ADVERTISEMENT
"Awas lho tahun depan masih bodoh-bodoh, masih melarat. Ayo pikirkan rakyat warga Nahdliyin, Pak Muhaimin, yang di pusat cukuplah. Pak Muhaimin harus menang, dan kalau sudah menang warga nahdliyin harus dipikirkan," kata Said Aqil di acara Haul Gus Dur ke-14 di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023).
"PKB adalah NU, NU adalah PKB," sambungnya.
Ia pun menjelaskan makna pernyataannya. Kata dia, pendiri PBNU jugalah yang membentuk PKB.
"Kenapa? Karena waktu mendirikan PKB, membentuk tim 5, Kiai Ma'ruf Amin, saya, Pak Rozy Munir, Pak Bagdja, Kiai Dawam Anwar, itu SK resmi PBNU yang tanda tangan Gus Dur PBNU membentuk tim 5 sebagai pendiri PKB, artinya PKB adalah NU," kata Said Aqil.
ADVERTISEMENT
Ketua PDIP Puan Maharani menemui Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kediamannya, di Jalan Widya Chandra IV, Jakarta, Kamis (27/7/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Sehingga, antara PKB dan NU tak bisa dipisahkan. Untuk Pemilu 2024, kehidupan warga NU juga tergantung prestasi PKB di 2024.
"Jadi tugasnya PKB bukan hanya kepentingan personal pribadi individu tapi di pundaknya Pak Muhaimin adalah tugas berat memikirkan nasib warga nahdliyin terutama warga PKB," jelas dia.
"Membangun warga nahdliyin menjadi warga yang beradab berkemajuan, berbudaya, cerdas, disiplin, dan kaya," tutupnya.
Dalam kesempatan ini, Cak Imin juga hadir menyampaikan sambutannya. Ia juga menekankan hubungan NU dan PKB harus berjalan beriringan.
Jelang 2024, Cak Imin dan PKB juga masih belum sepenuhnya memutuskan pilihan meski sudah tanda tangan koalisi dengan Gerindra. Sebab, hingga saat ini Gerindra belum tegas memilih Cak Imin sebagai pendamping Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT