Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj menjenguk Menkopolhukam Wiranto di RSPAD, Jakarta Pusat. Said menyebut kondisi Wiranto sudah membaik usai ditusuk teroris di Pandeglang, Banten.
ADVERTISEMENT
Namun, ia menggarisbawahi soal radikalisme yang sudah darurat apabila berkaca dari insiden yang menimpa Wiranto ini.
"Sudah darurat, sudah darurat. Harus ada segera payung hukum bagaimana bisa menindak yang dicurigai harus bisa ditangkap sebelum berbuat. Jangan kaya maling ayam, sudah mencuri baru ditangkap," kata Said di RSPAD, Selasa (15/10).
Di samping itu, Said menekankan bahwa semua elemen masyarakat perlu turun memerangi radikalisme dan terorisme. Tidak bisa hal tersebut dilawan hanya oleh kepolisian atau NU saja.
"Untuk semua teman-teman, NU juga meningkatkan kewaspadaan terhadap amaliyah dari kelompok tertentu yang sangat nekat dan tanpa kasih sayang dan kemanusiaan," kata dia.
"Oleh karena itu tugas menghadapi radikal teroris JAD (Jamaah Ansharut Daulah) maupun JAT (Jamaah Ansharut Tauhid) ini merupakan tugas kita semua bukan hanya NU bukan hanya polisi semuanya, semuanya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya tersebut, Said menyebut NU juga saat ini memainkan peran yakni kontra radikalisme. Hal ini disebarkan melalui pengajian-pengajian dan mengajak mengenal Islam yang baik bukan radikal.
"NU tugasnya kan kontra radikalisme dengan pengajaran taklim, kalau deradikalisasi kan BNPT. Yang nangkep densus. Kalau NU kontra radikalisme," kata dia.
"Kami sebagai civil Society tugasnya mensosialisasikan bagaimana ajaran Islam yang benar, beragama, berakhlak. Adapun gimana deradikalisasi BNPT. Kalau berbuat densus," pungkas dia.
Live Update