Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Saat momen pemilu, PKB memang kerap dikaitkan dengan suara nahdliyin. Di sisi lain, PBNU juga selalu menegaskan tak ada calon yang mewakili NU.
ADVERTISEMENT
Lalu, apa kata Eks Ketum PBNU, Said Aqil Siroj, terkait hal ini?
“PKB itu partai politik yang dilahirkan oleh PBNU dengan SK tanda tangan Rais Abdul Syariat dan Ketua Umum Gus Dur,” ucap Said Aqil kepada wartawan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (8/9).
Ia menegaskan PKB menjadi satu-satunya parpol yang dilahirkan dari NU.
“Jadi, PKB itu memang partai yang lahir dari PBNU. SK Rais Abdul Syariat tanda tangan Gus Dur. Jadi enggak bisa dipungkiri, sejarah itu. PKB partai politik yang dilahirkan PBNU,” kata dia.
Said Aqil mengatakan, pada prinsipnya NU netral dari politik. Dengan begitu, warga NU tetap memiliki hak untuk menentukan pilihan politiknya.
"PBNU-nya netral tapi warga NU-nya harus menentukan pilihan politik," kaya Said Aqil usai memberikan pidato kebangsaan di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (11/8) malam.
ADVERTISEMENT
Said Aqil kemudian menyinggung PKB yang lahir dari pemikiran dan keinginan warga NU. Oleh sebab itu, ia mengajak warga NU untuk memilik PKB di 2024.
"Partai yang lahir dari NU adalah PKB, resmi tanda tangan Rais Aam Kiai Suryad dan Ketum Gus Dur, bahwa PKB adalah partainya warga NU," jelas Said Aqil.
"Warga NU memilih PKB seharusnya," tutur dia.
Sementara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya menegaskan tidak ada salah satu partai politik yang ada di Indonesia saat ini atas nama NU.
"Tidak ada partai atas nama NU, tidak ada," kata Gus Yahya kepada wartawan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (7/8).
Sekalipun PKB, Gus Yahya menegaskan bukan atas nama NU. PKB, katanya hanya dilahirkan oleh NU. Ia menyebut, pada saat itu warga NU meminta agar NU membentuk partai politik.
ADVERTISEMENT