Said Aqil Singgung Jokowi Pakai Peci-Sarung di Muktamar: Simbol Islam Nusantara

22 Desember 2021 11:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj di acara Muktamar NU. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, menyampaikan sambutan dalam pembukaan Muktamar ke-34 PBNU yang dimulai hari ini hingga 23 Desember 2021 di Lampung.
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya, Said Aqil sempat menyapa Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf yang kompak menggunakan sarung saat menghadiri pembukaan Muktamar PBNU.
“Yang terhormat, Presiden Republik Indonesia, Bapak Ir. H. Joko Widodo dan Ibu Iriana Jokowi, pagi hari ini beliau berkenan pakai sarung,” ucapnya di Pesantren Darussa'adah, Lampung, Rabu (22/12).
“Yang terhormat, Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, Prof. Dr. KH. Ma'ruf Amin, yang sesungguhnya beliau Mustasyar PBNU, juga pakai sarung, beserta Ibu Wury Estu Ma'ruf,” lanjut dia.
Selain itu, Said Aqil juga menyinggung soal kekayaan kultur dan budaya yang dimiliki NU. Salah satunya, simbol peci dan sarung yang digunakan Jokowi hari ini.
"Kita kaya dengan simbol-simbol antara lain yang dipakai Pak Presiden hari ini peci dan sarung. Simbol Islam Nusantara, banyak contohnya, tapi yang hari ini dicontohkan peci dan sarung. Kita tahu apa artinya peci dan sarung, dalam arti teologi, tapi itu simbol nusantara, simbol umat Islam Indonesia," kata dia.
Presiden Jokowi dan Wapres Maruf Amin di acara Muktamar NU. Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
Menurut Said, kebudayaan nusantara membuka diri pada interaksi dan kolaborasi dengan kebudayaan global asing. Sementara itu, di sisi lain kebudayaan lokal jadi identitas, napas, dan aktualisasi nilai.
ADVERTISEMENT
"Di bumi ini, Islam Nusantara jadi bukti kematangan NU," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Menag Yaqut Cholil Qoumas, Mensesneg Pratikno, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid, Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, hingga Pengurus Wilayah dan Cabang Nahdlatul Ulama, serta para pengasuh pondok pesantren di seluruh Indonesia.