Said Aqil soal Ka'bah Kosong Tanda Akhir Zaman: Kiamat Masih Jauh

6 Maret 2020 17:57 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumkah pekerja berada di dekat Ka'bah yang kosong dari pada jemaah di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, Kamis (5/3). Foto: AFP/ABDEL GHANI BASHIR
zoom-in-whitePerbesar
Sejumkah pekerja berada di dekat Ka'bah yang kosong dari pada jemaah di dalam Masjidil Haram, Arab Saudi, Kamis (5/3). Foto: AFP/ABDEL GHANI BASHIR
ADVERTISEMENT
Pengosongan area Masjidil Haram yang dilakukan pemerintah Arab Saudi dalam mencegah penyebaran virus corona membuat Ka'bah menjadi kosong. Namun kondisi itu oleh sejumlah pihak dikaitkan dengan tanda-tanda datangnya hari kiamat.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj angkat bicara soal Ka'bah kosong. Said Aqil menegaskan belum melihat adanya tanda-tanda kiamat saat ini.
"Enggak, kiamat masih jauh," kata Said usai menjadi khatib salat jumat di Masjid Polda Jatim, Surabaya, Jumat (6/3).
Said Aqil Siroj menilai tindakan Pemerintah Saudi mengosongkan Ka'bah untuk menghentikan penyebaran virus corona sudah tepat.
"Justru malah Saudi memberikan (pencegahan), menyelematkan umat Islam yang akan pergi kesana, karena di sana belum terjamin belum betul-betul steril dari corona maka untuk sementara disetop dulu," ucap dia.
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj Foto: Helmi Afandi/kumparan
Selain itu Said Aqil mengungkapkan, kejadian yang mengganggu pelaksanaan ibadah umrah pernah terjadi di masa lalu. Yakni, pada di masa kepemimpinan sahabat Umar Bin Khattab.
ADVERTISEMENT
"Zaman Sayyidina Umar pernah ada seperti ini (wabah), korbannya sahabat besar, Amir Ubaid bin Jarrah (Abu Ubaidah Amir bin Abdullah bin al-Jarrah)," ungkap Said.
Said Aqil juga berharap agar wabah virus corona dapat segera diatasi agar situasi internasional kembali seperti sedia kala. Ia juga berharap virus corona tidak berdampak dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
"Mudah-mudahan cepat selesai, steril (Arab Saudi), dan dibuka lagi umrah. Mudah-mudahan tetap ada hajinya kita lihat perkembangannya. Jika memang sampai waktu haji belum steril itu udzur syar'i, kehendak Allah, tidak apa-apa kita malah mendapatkan pahala karena menyelamatkan diri," tutur Said Aqil.
Imam Masjidil Haram sekaligus Presiden Urusan Dua Masjid Suci, Abdul Rahman bin Abdulaziz Al-Sudais (Syeikh Sudais), menjelaskan penutupan Ka'bah.
ADVERTISEMENT
Melalui Twitter resmi lembaga pengurus Masjidil Haram dan Masjid Nabawi itu, Sudais yang mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Dalam pernyataan itu, Sudais mengkonfirmasi penutupan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi satu jam setelah salat Isya dan dibuka kembali satu jam sebelum Subuh. Wilayah Raudhah di Masjid Nabawi dan ziarah ke pekuburan Baqi ditangguhkan.
Jemaah juga dilarang itikaf, tidur, dan membawa makanan dan minuman ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.