Said Aqil: Yang Salah Itu Gamis untuk Demo, Batik untuk Salat Boleh

20 Oktober 2017 19:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PBNU Said Aqil (Foto: Antara/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PBNU Said Aqil (Foto: Antara/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj sempat menyinggung soal konsep Islam dan budaya Indonesia saat berpidato di Haul ke-28 dan Tasykuran Pondok Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, sore ini. Dalam kesempatan itu, Said menekankan pentingnya penggunaan budaya Indonesia dalam melaksanakan kewajiban agama.
ADVERTISEMENT
"Yang salah itu gamis untuk demo. Batik untuk salat boleh. Kami bangga budaya Nusantara," ujar Said di Ponpes KHAS, Kempek, Cirebon, Jumat (20/10).
Said mempertanyakan mengapa orang Indonesia meniru orang Arab. Padahal, kata dia, orang Timur Tengah justru ingin tahu budaya Indonesia. Said kemudian menyinggung soal mindset bahwa orang yang tidak pakai gamis bukanlah seorang habib.
"Masyarakat ulama Timur Tengah sedang respect dengan kita malah ingin mengenal lebih dekat apa itu Islam Nusantara, apa itu Pancasila. Loh sebagian saudara kita kok malah pengin niru Arab," ujarnya.
"Dulu habib pakai sarung. Sekarang kalau bukan pakai gamis bukan habibi, lalu demo," tuturnya.
Haul ke-28 Ponpes KHAS, Kempek juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Ketua DPR Setya Novanto. Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi sempat menyampaikan pidatonya. Presiden berpidato soal pentingnya menjaga kesatuan di tengah keragaman bangsa dan pluralisme.
ADVERTISEMENT
Jokowi juga mengucapkan terima kasih karena telah diundang di Haul Ponpes KHAS, Kempek, Cirebon.