Saksi: Ada Aparat Pukul Suporter Sebelum Tembak Gas Air Mata di Kanjuruhan

2 Oktober 2022 11:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana kerusuhan dipertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. Foto: Putri/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana kerusuhan dipertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022. Foto: Putri/AFP
ADVERTISEMENT
Pertandingan antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10) berujung tragedi. Rizky, saksi mata, sekaligus suporter membeberkan ada pemukulan oleh aparat sebelum suporter ditembakkan gas air mata.
ADVERTISEMENT
Rizky berujar bahwa aparat kepolisian telah melakukan berbagai upaya guna memukul mundur pada suporter. Salah satu upaya yang cukup anarkis dilakukan petugas adalah memukul suporter dengan tongkat panjang. Rizky juga menyebut satu suporter dikeroyok aparat dan dihantam dengan tameng.
“Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para suporter, yang menurut saya perlakuannya sangat kejam dan sadis," ujar Rizky melalui akun twitternya. Ia telah mengizinkan kumparan mengutip cuitannya, Minggu (2/10).
"Dipentung dengan tongkat panjang, satu suporter dikeroyok aparat, dihantam tameng dan banyak tindakan lainnya,” tambah Rizky.
Awalnya ada suporter yang turun ke lapangan usai Arema dinyatakan kalah dari Persebaya usai pertandingan. Alasannya, suporter inginmenyampaikan rasa kekecewaan.
Semakin lama, semakin banyak suporter yang turun ke lapangan dari berbagai sisi stadion. Kondisi ini diperparah dengan suporter yang melempar berbagai benda ke arah lapangan.
ADVERTISEMENT
Setelah pemain digiring masuk ke ruang ganti dengan dikawal pihak berwenang, suporter semakin banyak dan tidak terkendali. Saat inilah aparat mulai melakukan upaya penanganan dengan aksi anarkis.
Kondisi diperparah saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, suporter di sisi utara balik menyerang aparat. Akibat banyaknya suporter yang masuk ke lapangan kondisi menjadi tidak kondusif.
“Tapi saat aparat memukul mundur suporter di sisi selatan, suporter dari sisi utara yang menyerang ke arah aparat,” ujar Rizky.
Aparat kemudian menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah suporter yang memenuhi lapangan. Rizky menyebut, suporter kemudian menyerang aparat dari sisi selatan dan utara disertai dengan hujan lemparan benda.
Akibatnya, puluhan gas air mata ditembakkan ke arah suporter sehingga setiap sudut lapangan telah di kelilingi gas air mata. Ada pula yang ditembakkan ke tribun penonton.
ADVERTISEMENT
“Yaitu di tribun 10,” kata Rizky.
Suporter yang panik karena gas air mata dan kericuhan di tribun berlarian mencari pintu keluar, namun pintu keluar sudah penuh sesak. Di luar stadion sudah banyak korban yang terkapar dan pingsan akibat terjebak di dalam stadion yang penuh gas air mata.
Hingga pagi tadi sebanyak 129 orang dilaporkan tewas dan 180 lainnya masih dirawat di rumah sakit. Kerugian materil juga terjadi akibat peristiwa itu, salah satunya perusakan terhadap 13 mobil oleh suporter. 10 mobil di antaranya milik kepolisian.