Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Saksi Mata Gambarkan Horor Penyerbuan Hotel di Kabul
22 Januari 2018 18:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
![Serangan di Hotel Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Ismail)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1516529345/e1ws2tdwskbx6ps2ba35.jpg)
ADVERTISEMENT
Penyerbuan militan Taliban ke sebuah hotel di Kota Kabul jadi peristiwa yang sangat mengerikan bagi para korbannya. Mereka berlarian menyelamatkan diri, bersembunyi dari tembakan dan granat, takut setengah mati itu akan jadi hari terakhir mereka.
ADVERTISEMENT
"Doakan saya. Saya akan mati," tulis Aziz Tayeb, ketika bersembunyi di balik tiang bangunan Intercontinental Hotel di Kabul pada Sabtu lalu (20/1).
Kepada AFP, Tayeb mengatakan ada enam militan Taliban yang menyerbu salah satu hotel paling mewah di ibu kota Afghanistan itu. Seperti banyak tamu lainnya di hotel tersebut, Tayeb datang ke Kabul untuk mengikuti konferensi teknologi.
"Saya melihat orang-orang tengah asyik sendiri, lalu sedetik kemudian mereka berteriak dan berlarian seperti orang gila, dan beberapa terjatuh, tertembak peluru," kata Tayeb menceritakan horor yang membuat dia trauma seumur hidup.
![Serangan di Hotel Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Ismail)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1516529345/nucm6s3x8vhu1hakjvdf.jpg)
Sedikitnya 18 orang terbunuh dalam peristiwa itu, termasuk 14 warga asing yang sebagiannya berasal dari Ukraina. Penyerangan baru berakhir setelah baku tembak antara militan dan tentara selama 12 jam. Seluruh penyerang tewas.
ADVERTISEMENT
Menurut Tayeb, militan menembaki para tamu hotel yang tengah menikmati makan malam. Lalu mereka masuk ke kamar-kamar tamu dan menjadikan puluhan orang sebagai sandera.
Tayeb berhasil kabur ke luar hotel dan bersembunyi di wilayah kolam renang. Dari jarak beberapa meter, dia mendengar kengerian dalam penyerangan tersebut.
"Saya beberapa kali mendengar ledakan demi ledakan, granat tangan, mereka menggunakan banyak granat," kata dia.
Dia baru diselamatkan sekitar sejam kemudian oleh aparat keamanan. Ketika dibawa ke tempat aman, dia melihat lima atau enam mayat tergeletak di dalam hotel.
![Serangan di Hotel Kabul, Afghanistan (Foto: REUTERS/Mohammad Ismail)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1516529344/fnfp6g7y3x03o30eyszo.jpg)
Setelah aman, Tayeb menelepon kawan-kawannya yang masih terjebak di hotel yang mulai terbakar itu.
"Beberapa dari mereka menangis, mengatakan mereka akan mati karena menghirup asap," kata Tayeb.
ADVERTISEMENT
Dalam rekaman televisi, terlihat para tamu hotel melompat jendela untuk menyelamatkan diri. Beberapa menjalin seprai-seprai tempat tidur menjadi tali untuk menuruni jendela.
Petugas keamanan keok menghadapi para militan. Tayeb mengatakan, petugas keamanan hotel lari tunggang-langgang tanpa perlawanan ketika militan datang menyerbu.
"Mereka tidak menyerang, mereka tidak melakukan apapun. Mereka tidak berpengalaman," kata Tayeb lagi.
Belakangan diketahui aparat keamanan itu bukanlah dari kemiliteran, melainkan disewa dari perusahaan swasta tiga minggu sebelumnya.