Saksi Soal Ramai Warga Cari Sisa Ledakan Amunisi Garut: Ada 100 Lebih, Selamat

13 Mei 2025 14:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salim (tengah), kakak dari Iyus dan Anwar Munawar, korban ledakan amunisi kadaluarsa yang dimusnahkan di Kabupaten Garut, ditemui di RSUD Pameungpeuk, Selasa (13/5). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Salim (tengah), kakak dari Iyus dan Anwar Munawar, korban ledakan amunisi kadaluarsa yang dimusnahkan di Kabupaten Garut, ditemui di RSUD Pameungpeuk, Selasa (13/5). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Salim (63 tahun), salah satu saksi mata sekaligus keluarga dari korban tewas dalam insiden pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5), mengatakan ada banyak orang yang memburu serpihan logam dari amunisi tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, jumlahnya lebih dari 100 orang. Beruntung, mereka selamat.
"Ada sekitar seratus, malah lebih. Kemarin saya lihat lagi nyari-nyari itu (serpihan amunisi). Alhamdulillah tapi warga yang lagi nyari bekas ini tuh enggak ada yang celaka,” katanya saat ditemui di RSUD Pameungpeuk Garut, Rabu (13/5).
Dalam insiden tersebut, ada sebanyak 13 orang meninggal imbas ledakan. Sebanyak 4 orang dari mereka merupakan anggota TNI, sementara 9 korban lainnya sipil. Warga yang meninggal menurut dia adalah pekerja dalam proyek pemusnahan tersebut.
"Semuanya selamat alhamdulillah. Kecuali pegawai. Itu ledakan ketiga meninggal," katanya.
Salim tak mengetahui mereka yang memburu serpihan amunisi, berasal dari desa mana.
“Sepertinya mah campuran, dari mana-mana,” kata dia.
Kondisi lokasi ledakan saat pemusnahan amunisi expired di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Senin (12/5/2025). Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, warga di sekitar lokasi peledakan, Mak Ening, mengatakan, sebelum terjadi pemusnahan amunisi, pihak TNI AD lazim menyalakan bunyi sirine, peringatan untuk warga agar menjauh. Dia pun mengaku paham dengan tanda itu, dan menjauh dari warung kopinya yang lokasinya di tepi jalan setapak menuju lokasi disposal.
ADVERTISEMENT
Adapun, orang-orang yang memburu serpihan amunisi yang dimusnahkan, bisa jadi kata dia datang setelah mendengar ledakan pemusnahan itu.
"Biasanya memang ada sirine agar warga menjauh, kemudian boleh mendekat lagi setelah ledakan. Kemarin itu yang pas ledakan ketiga tiba-tiba datang mobil seperti ambulans, dalam hati pasti terjadi apa-apa," katanya, ditemui di sekitar lokasi disposal amunisi, Selasa (13/5).
Sementara itu, Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, mengatakan pihaknya masih menginvestigasi pemicu insiden ini.
Evaluasi apakah ke depan pihaknya akan tetap melibatkan warga dalam aktivitas pemusnahan amunisi, dia bilang menunggu hasil investigasi.
“Kita lihat ke depan, sekarang masih proses investigasi,” ujarnya singkat saat ditemui wartawan di RSUD Pameungpeuk.
Anggota Brimob berjaga di lokasi jalan menuju okasi pemusnahan amunisi kadaluarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (13/5). Masyarakat dilarang mendekat, saat ini penyisiran untuk sterilisasi masih dilakukan. Foto: Robby Bouceu/kumparan
Adapun lokasi tepat peledakan itu, berada di Jalan Miramareu Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut Jawa Barat. Dari jalan raya, ke titik disposal kurang lebih sekitar 1 kilometer.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan Selasa 13 Mei 2025, jalanan tersebut ialah setapak berbatu dan berlumpur. Sepanjang jalan adalah area perkebunan, banyak pohon pisang dan singkong.
Jalan menuju titik peledakan amunisi kedaluwarsa itu dijaga ketat petugas polisi, agar tak ada warga mendekat. Sejumlah personel Brimob berjaga sekitar 300 meter dari titik pemusnahan tersebut.