Salam Damai Arbain Rambey dan Ari Wibisono soal Foto Gede Pangrango dari Jakarta

19 Februari 2021 12:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto penampakan Gunung Gede Pangrango di kawasan Kemayoran sesudah diedit. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Foto penampakan Gunung Gede Pangrango di kawasan Kemayoran sesudah diedit. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Fotografer senior Arbain Rambey mengunggah foto dia bersama dengan Ari Wibisono di akun Instagramnya. Arbain menyampaikan maaf karena telah merepotkan Ari soal foto viral Gunung Gede Pangrango yang terlihat besar dari Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Amin. Terima kasih ya Ri @wibisono.ari. Maafin aku jadi ngrepotin kamu. Sehat dan bahagia juga selalu untukmu," tulis Arbain, Jumat (18/2).
Dikonfirmasi kumparan perihal unggahan tersebut, Arbain mengatakan dia dan Ari sudah kenal lama. Dari dulu juga tidak pernah ada masalah dengan Ari.
"Kami kenal sudah lama kok, yang ribut kan netizen. Akun-akun digembok dan akun-akun follower nol. Memang kami tidak ada masalah," katanya dalam pesan singkat, Jumat (19/2).
Unggahan Arbain tersebut merupakan balasan setelah sebelumnya Ari mengunggah foto yang sama di Instastory-nya.
"Terima kasih Mas @arbainrambey. Semoga Allah selalu memberikan banyak rezeki, kesehatan dan panjang umur buat Mas Arbain, amin ya Rabbal Alamin," tulis Ari.
Ari Wibisono merupakan fotografer yang mengambil foto Gunung Gede Pangrango dari Kemayoran, Jakarta. Foto tersebut viral setelah diunggah oleh akun Twitter Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta pada Rabu (17/2) dengan keterangan "Pemandangan Gunung Gede Pangrango di Kemayoran Jakarta Pusat pagi ini, menandakan kualitas udara sedang bersih".
ADVERTISEMENT
Di akun Instagramnya Ari Wibisono menuliskan, foto itu diambil di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Pemandangan Gunung Gede Pangrango di Kemayoran Jakarta Pusat Pagi ini, menandakan Kualitas udara sedang bersih Jakartans ⛰⛅ #JakartaLangitBiru," tulis Ari di keterangan fotonya.

Asal Muasal Kehebohan

Foto tersebut ramai dikomentari netizen karena dituding tempelan. Sebab, Gunung Pangrango disebut tidak bisa dilihat sejelas di foto itu, ditambah lokasinya dari Kemayoran. Selain itu, ada juga yang menyebut foto itu suntingan menggunakan Adobe Photoshop.
Terkait unggahan yang menyebabkan perdebatan itu, Ari memberikan klarifikasi. "Intinya saya tidak ada tempelan sama sekali, ada bukti dari suasana berbeda satu lokasi," ujar Ari kepada kumparan.
Netizen lalu meminta Arbain untuk menganalisis foto tersebut. Arbain melalui akun Twitternya mengatakan bahwa foto tersebut tempelan.
ADVERTISEMENT
"Ini foto tempelan. Untuk dapat Pangrango segede itu, butuh tele panjang lalu motret jauh. Melihat perbandingan mobil depan dan belakannganya, jelas tak memakai tele panjang," tulis Arbain di Twitternya Rabu (17/2).
Namun besoknya, Kamis (18/2) Arbain mengakui dia salah menganalisis. "Saya salah analisa, akibat diolah berlebihan, saya lihat gunungnya seakan dipotret terpisah," ucap Arbain saat dihubungi kumparan, Kamis (18/2).
Arbain Rambey sedang menjuri foto peserta lomba foto MURI. Foto: Ferry Fadhlurrahman/kumparan
Kecurigaan Arbain perihal tempelan itu muncul saat pertama kali ia melihat foto tersebut. Ia heran, melihat kabut yang konturnya mengikuti bentuk pohon.
"Analisa saya pemotretan terpisah, apalagi melihat kabut yang konturnya mengikuti bentuk pohon, intinya, foto itu melenceng banget karena langitnya sebenarnya gak bersih," ucap Arbain.
Foto tersebut, menurut Arbain, justru gagal mengabadikan Jakarta yang cerah karena ada proses editing tertentu. Arbain menjelaskan, Jakarta kerap berlangit cerah tanpa perlu ada rekayasa apa pun untuk menunjukkannya.
ADVERTISEMENT
"Intinya, Jakarta berlangit bersih cukup sering kok. Enggak usah pakai foto rekayasa langit kayak gitu," ucap dosen fotografi sejumlah kampus ini.
Desakan Minta Maaf
Netizen lalu meminta Arbain untuk meminta maaf kepada Ari karena sudah menuding foto itu tempelan. Soal itu, Arbain mengatakan apa yang disampaikan hanyalah penilaian terhadap sebuah foto, bukan merujuk pada fotografernya.
"Kalau dibilang saya tak mau minta maaf ke fotografernya, ya karena dari awal saya hanya bahas foto. Tak pernah nyinggung fotografernya. Dan akhirnya kan memang terbukti itu foto editan parah," katanya.
Foto Bukan Tempelan, tapi Ada Proses Editing
Ari sendiri mengakui foto hasil jepretan memang bukan tempelan, tetapi melalui proses editing. Ari mengungkapkan dia mengedit menggunakan aplikasi Lightroom hingga akhirnya diunggah ke Instagram. Ia mengaku tidak ada editing khusus dalam proses tersebut.
ADVERTISEMENT
“Cuma kita memperjelas mempertajam di settingan kayak di clarity, shadow, umum, highlight contrast, saturation itu umum banget, udah pada tahu fotografer,” tambahnya.
Klarifikasi Ari Wibisono soal foto Gunung Gede Pangrango di akun Twitter Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta. Foto: Dok. Ari Wibisono
Terkait dengan tampak jelasnya pemandangan Gunung Gede, ia mengaku itu efek lensa yang ia gunakan. “Di lapangan jarak dari jembatan ke masjid jauh ada kali sekilo (km), misalnya nih foto kita zoom gunung gede banget, itu efek dari lensa,” pungkasnya.